JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak angkat calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Amir, mengatakan bakal "memplester" mulut adiknya. Hal ini dilakukannya setelah penyelenggaraan debat kandidat terakhir selesai.
"Maunya saya sih setelah debat, kalau bisa mau saya 'plester' mulutnya Ahok. Biar kita saja yang 'gonggongin' dia, jangan dia lagi," kata Andi, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).
Maksud memplester mulut Ahok adalah menjaga ucapan dan tutur kata. Andi menceritakan, banyak orang yang tidak dapat menerima perkataan Ahok. Meskipun, Ahok membicarakan hal yang benar.
"Dalam Islam ada kalimat, menyatakan sesuatu yang haq kepada pemimpin yang dzalim. Nah, itu Ahok begitu. Sementara orang di depannya ini orang dzalim kebanyakan," kata Andi.
Ia meminta Ahok menjaga tutur katanya agar terhindar dari blunder. Untuk menghindari blunder, Andi mewanti-wanti Ahok untuk tidak menerima sesi wawancara dengan media asing terlebih dahulu. Karena tiap orang akan menerjemahkan ucapan Ahok dengan berbeda-beda.
"Sebenarnya bukan blunder, dia ngomong apa adanya. Misalkan dia terus terang omong apa yang dia lihat, untuk anggapan orang mungkin enggak terima. Dia nuduh, jadi 'digoreng' deh," kata Andi.
Ahok maju pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Ahok kerap diprotes oleh pihak lain akibat tutur katanya yang dianggap tak santun.
Akibat ucapannya tersebut, Ahok kini menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama. Sebab Ahok menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Kemudian, pernyataan Ahok kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin saat persidangan juga dipermasalahkan. Ahok dianggap tidak santun kepada ulama yang menjadi saksi di persidangan karena tak memanggilnya kiai.