Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kampanye Agus-Sylvi Paling Banyak Dibandingkan Paslon Lain

Kompas.com - 12/02/2017, 20:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta telah melaporkan dana kampanye mereka ke KPU DKI sebelum batas akhir pelaporan pada Minggu (12/2/2017) pukul 18.00 WIB.

Pasangan calon nomor satu, Agus-Sylvi, menjadi pasangan dengan dana kampanye terbesar.

"Untuk pasangan nomor urut satu, pemasukan Rp 68.967.750.000 dan pengeluaran Rp 68.953.462.051, sehingga saldo Rp 1.984.949," kata Anggota Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar di kantornya, Minggu.

(Baca juga: Laporan Dana Kampanye, Tim Ahok-Djarot Paling Banyak Sertakan Dokumen)

Dahliah mengatakan, sebelum tim Agus-Sylvi, tim Anies-Sandi telah melaporkan dana kampanyenya.

Adapun dana kampanye yang dilaporkan tim Anies-Sandi dengan besaran pemasukan Rp 65.272.954.163, sedangkan pengeluaran total sejumlah Rp 64.719.656.703. Sisanya, masih disimpan di rekening khusus.

Sementara itu, yang terakhir tiba adalah tim Ahok-Djarot. Mereka melaporkan dana kampanye dengan pengeluaran Rp 53.696.961.113 dari Rp 60.190.360.025 pemasukan.

(Baca juga: Pencalonan Cagub-Cawagub Akan Dibatalkan jika Terlambat Laporkan Dana Kampanye)

Dahliah mengatakan, nanti malam laporan dana kampanye ini akan diunggah ke situs KPU DKI agar dapat diakses publik.

Setelah itu, pihak KPU DKI akan mengaudit dana kampanye mulai dari Senin (13/2/2017) hingga 28 Februari 2017 nanti.

"Auditor ini untuk mencapai asas kepatuhan, nanti setelah selesai tanggal 28, kami terima hasilnya tanggal 1 Maret 2017 dari auditor dan kami sampaikan hasilnya ke masing-masing pasangan calon," kata Dahliah.

Kompas TV Kurang dari seminggu jelang pemungutan suara, beragam jurus pamungkas sudah dikeluarkan mereka yang akan bertarung di pilkada Jakarta. Masa kampanye yang tersisa 3 hari lagi tak disia-siakan para paslon untuk menarik simpati pemilih. Pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti dan Sylviana Murni memilih menghabiskan waktu menghadiri Istigasah Forum Lembaga Dakwah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan ini, Agus juga ikut berkomentar dan menyayangkan black campaign dan fitnah yang menyasar pada dirinya. Pada waktu yang sama, calon gubernur petahana nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat memilih blusukan ke Cakung, Jakarta Timur. Banjir akibat tidak adanya saluran air yang memadai jadi sorotan Ahok-Djarot dalam blusukan kali ini. Dalam kesempatan itu, pasangan ini juga sekaligus meminta restu warga agar bisa kembali memimpin Jakarta dan pilkada Jakarta berjalan sejuk dan aman. Sementara, Anies Baswedan yang merupakan calon nomor urut tiga mengisi kampanyenya dengan kaum difabel. Ketika ditanya terkait perubahan dukungan dari PKB Jakarta Selatan terhadap dirinya, Anies menyatakan itu adalah amanah yang akan dijaga. Padahal secara resmi, PKB sebelumnya telah solid mendukung pasangan nomor urut satu Agus Sylvi. Apapun strategi yang mereka lakukan untuk memaksimalkan sisa masa kampanyenya, yang pasti menjaga situasi politik dan menciptakan pilkada yang damai bisa jadi strategi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com