Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kampanye Agus-Sylvi dari Sumbangan SBY, Partai, hingga Pedagang Pasar

Kompas.com - 12/02/2017, 21:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara tim pemenangan Agus-Sylvi, Gatot Suwondo, melaporkan, dana kampanye yang berhasil mereka kumpulkan sejak akhir Oktober 2016 hingga akhir masa kampanye pada Sabtu (11/2/2017), mencapai Rp 68.967.750.000.

Kata Gatot, pemasukan terbesar bersumber dari sumbangan kelompok senilai Rp 52.525.500.000.

"Dari kelompok terbanyak, jadi kelompok pedagang pasar, paguyuban, asosiasi, dan kelompok yang kadang (individunya) enggak ada NPWP jadi dibuat kelompok," kata Gatot di Gedung KPU DKI, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).

(Baca juga: Dana Kampanye Agus-Sylvi Paling Banyak Dibandingkan Paslon Lain)

Kelompok yang menyumbang ini berjumlah 109. Selain itu, ada sumbangan dari 143 orang sebesar Rp 6,6 miliar.

Penyumbang perorangan ini termasuk kerabat dekat Agus-Sylvi, seperti Gatot yang merupakan paman Agus.

"Bapaknya nyumbang Rp 50 juta, ibunya Rp 50 juta, omnya (Gatot) Rp 50 juta," kata dia.

Kemudian, dari perusahaan berbadan hukum, Agus-Sylvi menerima Rp 6,3 miliar.

Adapun DPD atau DPW Jakarta partai politik pengusung, yakni Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), masing-masing memberi Rp 750 juta.

"Kalau dari pasangan calon sendiri, Mas Agus nyumbang Rp 225 juta dan Bu Sylvi Rp 205 juta," ujar Gatot.

(Baca juga: Ahok-Djarot Kumpulkan Rp 60,1 Miliar Dana Kampanye)

Hampir semua pemasukan ini digunakan untuk kepentingan kampanye, seperti penyebaran bahan kampanye kepada umum sebesar Rp 16,2 miliar dan kegiatan lain yang tidak melanggar kampanye dan ketentuan perundang-undangan sebesar Rp 15,4 miliar.

"Semua sudah diserahkan laporan keuangan, rekening bank, expense, sudah diserahkan," kata Gatot usai menyampaikan laporannya ke KPU DKI Jakarta.

Kompas TV Cari Tahu Asal-usul Dana Kampanye Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com