JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan telah mengantisipasi banjir di Kampung Arus di Kelurahan Cawang, Kramatjati, melalui perbaikan drainase.
Djarot menjelaskan, air yang menggenangi perkampungan tersebut telah surut tak lebih dari delapan jam.
Sejak Minggu malam, Kampung Arus dilanda genangan air. Wilayah ini merupakan "langganan" banjir jika musim hujan tiba.
"Cawang toh, makanya tadi malam saya cek, ini bukan banjir, tetapi tergenang. Sekarang sudah surut, saya sudah cek. Tidak ada lagi banjir seperti dulu sampai enam jam, delapan jam, artinya sistem drainase kami, saluran sudah mulai bagus," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).
Djarot membandingkan kondisi Jakarta dengan wilayah lain selama musim hujan. Djarot menyebut wilayah lain seperti Jawa Timur dan Banten terpaksa mengungsikan warganya karena banjir yang melanda daerah itu.
Dia belum menerima laporan apakah ada warga yang harus mengungsi karena banjir.
"Bahkan, Blitar itu juga banjir, sampai ngungsi. Saya tahu di Kecamatan Sukojaya, sudah ngungsi juga. Di Jakarta kan enggak, coba lihat, belum dapat laporan ada pengungsian, padahal hujannya luar biasa tadi malam," ujar Djarot.
'"Anda tahu tadi malam sampai pukul 23.00 saya di sini untuk ke Jakarta Smart City untuk melihat titiknya di mana saja yang rawan. Tadi malam Cawang air masih terkontrol, Krukut juga terkontrol, kelihatan semua karena kami sudah pasang 5.600 kamera CCTV lebih," kata Djarot menambahkan.
Minggu (12/2/2017) sore, ketinggian air dari luapan Kali Ciliwung di wilayah Kampung Arus mencapai 70 sentimeter. Warga sibuk membereskan barang-barang karena air mulai masuk ke dalam rumah. Namun, sekitar pukul 02.00 atau Senin diri hari, air berangsur-angsur surut.
Pada Januari 2014, Jalan Arus sempat dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Warga pun terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya yang terendam banjir untuk mengungsi.
Baca: Beginilah Suasana Posko Pengungsi Jalan Arus Cawang