JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyambangi Kantor Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Senin (13/2/2017) sore. Pertemuan dilakukan untuk koordinasi kesiapan pengamanan saat hari pencoblosan Pilkada DKI pada 15 Februari mendatang.
Ketua KPU DKI Sumarno menyebut dalam pertemuan tersebut, Iriawan menawarkan pengamanan satu polisi untuk satu TPS. Namun, tawaran itu ditolak Sumarno.
"Polda menawarkan pengamanan kalau KPU membutuhkan tiap TPS diamankan satu personel, ya akan diamankan. KPU tinggal bilang saja. Tapi KPU belum melihat urgency untuk di tiap-tiap TPS, kecuali TPS yang menurut Pemda dikategorikan rawan," kata Sumarno saat ditemui usai pertemuan tersebut.
Menurut Sumarno, saat ini KPU sudah memiliki satgas keamanan dan ketertiban. Saat hari pencoblosan mendatang, Sumarno menyebut jumlah satgas keamanan dan ketertiban yang akan bertugas adalah dua orang per tiap TPS.
Kendati demikian, Sumarno menyatakan pihaknya tetap membutuhkan bantuan pengaman dari kepolisian untuk pengamanan kawasan sekitar TPS secara keseluruhan. Selain tentunya pengamanan TPS-TPS tertentu sesuai pertimbangan pihak kepolisian.
"Tetap perlu pengamanan dari kepolisian. Tapi kan biasany mobile, keliling-keliling. Jadi tidak stand by. Karena kita belum melihat apakah diperlukan ada polisi yang stand by di situ," ujar Sumarno. (Baca: Sumarsono: Tak Boleh Itu Massa Aksi Menunggu di TPS dan Beri Tekanan)