JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Provetic Iwan Setyawan mengatakan media sosial memiliki potensi untuk menentukan elektabilitas tiga kandidat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Berdasarkan catatan Iwan pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014, perbincangan Joko Widodo di media sosial berkorelasi dengan kemenangan dia dua pesta demokrasi tersebut.
"Tapi saat ini saya kurang yakin suara sosial media dengan elektabilitas ini, karena makin tumbuh hoax, berita bohong, tapi apakah kita lihat nanti, apakah sosmed muncul karena elektabilitas," kata Iwan kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Sementara itu, dari data dia, perbincangan tentang calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di media sosial lebih banyak dan memiliki sentimen positif.
"Kalau merunut data 2012 dan 2014 dan masih bisa diterapkan saat ini, saya pikir Ahok masih akan menang," kata dia.
Namun, kata Iwan, saat ini di media sosial perbincangan lebih banyak dilakukan oleh pendukung masing-masing calon, bukan organik atau orang biasa. (Baca: Pangdam Jaya: Yang Panas Itu Hanya di Medsos)
Oleh karena itu, perbincangan pun berputar di antara pendukung. Iwan melihat dampak dari perbincangan di media sosial berupa pembentukan opini publik dari calon tertentu.