Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI: Info Pemilih Dipersulit di TPS 88 dan 89 Itu Tidak Benar

Kompas.com - 16/02/2017, 15:59 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta, Moch Sidik, menyatakan bahwa tidak benar ada warga di TPS 88 dan TPS 89 Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, yang dipersulit untuk menggunakan hak suara dengan alasan surat suara habis padahal setelah dicek surat suara itu masih banyak.

Menurut Moch Sidik, kejadian yang sebenarnya tidak seperti itu."Sudah diatasi, dicek, itu enggak benar," ujar Sidik di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).

Sidik mengatakan, surat suara di TPS tersebut memang kurang. Namun, masalah tersebut sudah diatasi dengan mengarahkan pemilih untuk memilih di TPS lainnya yang terdekat.

"Di TPS 88 dan 89 Cengkareng itu teratasi ya. Regulasinya kan begitu. Kalau di satu TPS karena pemilihnya banyak, kemudian surat suaranya sudah kepakai semua, maka diarahkan pindah ke TPS sebelah yang masih ada surat suara," kata dia.

(Baca juga: Panwaslu Jakbar Jelaskan Kendala Pemungutan Suara di TPS 88)

Namun, Sidik mendapatkan informasi bahwa ada pemilih di beberapa tempat yang enggan pindah meskipun surat suara di TPS tersebut telah habis.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, habisnya surat suara terjadi karena banyak pemilih yang menggunakan hak suaranya dengan membawa e-KTP atau surat keterangan dari Disdukcapil DKI Jakarta. Mereka masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb).

Sementara itu, surat suara yang disediakan di setiap TPS hanya sejumlah DPT ditambah 2,5 persen dari jumlah DPT di TPS tersebut.

"Jadi pemilih yang tercantum dalam DPT partisipasinya tinggi, kemudian muncul pemilih yang tidak tercantum dalam DPT dalam jumlah yang cukup besar. Kalau enggak salah ada sekitar 160-an pemilih DPTb, itu besar sekali. Otomatis surat suara yang tersedia tidak memadai," kata Sumarno saat ditemui terpisah.

(Baca juga: Warga Cengkareng Jelaskan Kendala Pencoblosan di TPS 88 Kemarin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com