Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kerawanan Pilkada Banten, Kapolri Minta Tingkatkan Koordinasi

Kompas.com - 16/02/2017, 18:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta agar koordinasi antar-instansi ditingkatkan terkait Pilkada Banten. Hal ini mengingat hasil penghitungan cepat suara oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten memiliki selisih tipis.

"Perlu ada koordinasi antara Polda Metro Jaya dengan Polda Banten, Pangdam Jaya dengan Danrem di Banten dalam rangka mengantisipasi kerawanan dalam hitungan suara sehingga semuanya aman, lancar, jujur, dan obyektif, kita sekaligus juga berkoordinasi antara otoritas di Banten," ujar Tito di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (16/2/2017).

Tito mengatakan Banten memiliki kekhasan dalam otoritas keamanan. Secara administratif, Tangerang Selatan dan sebagian wilayah Tangerang masuk wilayah Banten, tetapi secara hukum kepolisian berada di bawah Polda Metro Jaya.

Adapun wilayah Banten administratif yang sudah bergabung ke Polda Banten meliputi Polres Lebak, Polres Pandeglang, Polres Serang, Polres Cilegon, Polres Serang Kota, dan Polresta Tangerang meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang. (Baca: "Mati-matian" Klaim Kemenangan di Pilkada Banten)

Sedangkan wilayah komando militernya, Tangerang Kabupaten, Tangerang Kota, dan Tangerang Selatan tergabung dalam Komando Distrik Militer (Kodim) Tangerang yang berada di bawah Kodam Jaya.

Adapun wilayah Banten lainnya masuk dalam Korem 064/Maulana Yusuf yang berada di bawah Kodam Siliwangi.

"Kita harapkan dengan pengamanan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Banten, dan Pangdam bisa berkomunikasi sehingga kerawanan bisa kita antisipasi. Kita berharap kepada masyarakat bisa betul-betul dukung agar proses suara sampai real count jujur," ujar Tito.

Kompas TV Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menggelar evaluasi pelaksanaan pilkada. Yang dibahas, termasuk warga yang kehabisan surat suara pada Pilkada DKI. Para pemilih yang tak bisa memilih adalah pemilih tambahan yang tak terantisipasi lebih banyak dari alokasi surat suara yang dilebihkan di tiap tempat pemungutan suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com