Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Cipinang Melayu Diperparah Jebolnya Bronjong Kali Sunter

Kompas.com - 20/02/2017, 12:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Makasar, Jakarta Timur, Efiskal mengatakan bronjong di Kali Sunter jebol. Efiskal menjelaskan, bronjong tersebut berfungsi untuk menahan banjir di Cipinang Melayu.

Efiskal mengatakan, bronjong yang jebol itu ada di salah satu tikungan di Kali Sunter. Bronjong tersebut jebol karena tak mampu menahan derasnya arus Kali Sunter.

"Kemarin bronjong jebol. Air datang kencang," kata Efiskal, saat ditemui di lokasi banjir Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/1/2017).

Efiskal menuturkan, bronjong itu dipasang di lokasi yang akan dinormalisasi. Menurut dia, ada sekitar 1 kilometer pinggiran Kali Sunter yang belum dipasangi sheet pile.

"Lebih kurang satu kilometer, itu kalau sudah jadi, sudah dipasangi sheet pile, Insya Allah tidak banjir. Asal airnya tidak lewati tanggul," ujar Efiskal.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga berjalan menembus banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.

Efiskal mengatakan, banjir di Cipinang Melayu terjadi karena kiriman air dari hulu dan membuat Kali Sunter meluap. Jika hujan lokal di Jakarta saja, banjir dia sebut tidak akan separah sekarang.

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan banjir di Cipinang Melayu terjadi karena pemasangan sheet pile untuk normalisasi Kali Sunter belum selesai dilakukan.

"Baru dipasang bronjong-bronjong. Baru setelah enggak hujan kami pasang sheet pile. Kalau (dipasang) sekarang percuma, hanyut sheet pile-nya," ujar Djarot, saat meninjau kerja bakti di Phb Cililitan Besar, Minggu (19/2/2017).

(Baca: Kali Sunter Meluap, 138 Warga Cipinang Melayu Mengungsi)

Kompas TV Hingga Minggu (19/2) malam, banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, belum terdeteksi surut. Banjir yang mulai merendam sekitar 600 rumah warga belum menunjukkan tanda-tanda surut. Memasuki malam, tim basarnas mulai aktif mengevakuasi warga di RW 03 dan 04 Cipinang Melayu. Dua buah perahu karet digunakan untuk melakukan evakuasi. Untuk sementara, para pengungsi akan ditempatkan di sebuah masjid universitas yang tak jauh dari permukiman warga. Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com