JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MUI, Yunahar Ilyas, menyatakan arti "aulia" dalam surat Al Maidah ayat 51 sebagai teman dekat jauh lebih berat daripada pemimpin.
Yunahar merupakan ahli agama dalam sidang dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kalau diterjemahkan teman setia jauh lebih berat. Jadi berteman pun enggak boleh dengan Nasrani dan Yanudi," kata Yunahar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
Menurut dia, ada tiga sifat pemimpin, struktural, kultural dan profesional. Yunahar sepakat dengan tafsir aulia sebagai pemimpin bersifat struktural dan dipertegas oleh surat Al Maidah ayat 55.
"Struktural adalah pemimpin dipilih, seperti presiden dan wakil presiden, gubernur dan DPR. Kalau menteri kan enggak dipilih. Jadi tidak pernah mempersoalkan menteri non-muslim," kata Yunahar.
Sementara pemimpin profesional seperti direktur, atasan kerja yang berlatar belakang non-muslim tak dipermasalahkan. Sebab, pemimpin tersebut bersifat profesional.
Ahok didakwa dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP. Jaksa menilai Ahok telah melakukaan penodaan terhadap agama serta menghina para ulama dan umat Islam terkait pidato yang menyinggung surat Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.