Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arena "Equestrian" Asian Games Belum Dapat Sertifikat EDFZ

Kompas.com - 24/02/2017, 05:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, hingga saat ini penyelenggara lomba ketangkasan berkuda (equestrian) belum mendapatkan sertifikat bebas penyakit atau equine disease free zone (EDFZ) dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International Des Epizooties/OIE).

Sertifikat EDFZ merupakan syarat untuk menggelar lomba ketangkasan berkuda pada Asian Games.

Ratiyono mengatakan, hal itu juga sempat dikeluhkan salah satu penyelenggara Asian Games saat rapat koordinasi dengan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta sejumlah instansi terkait Asian Games 2018.

Ratiyono menambahkan, dari pertemuan itu, didapatkan keputusan bahwa Kemenpora akan menyurati Kementerian Pertanian agar segera berkomunikasi dengan OIE.

Kementerian Pertanian diharapkan bisa segera mengundang OIE untuk memantau langsung kondisi equastrian Asian Games agar sertifikasi EDFZ dapat dikeluarkan.

"Mereka diundang dulu, dilihat detail kriterianya. Pak Gatot (Perwakilan Kemenpora) menyanggupi untuk mengambil alih dari Kemenpora sehingga sertifikat bisa diurus," ujar Ratiyono, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

(Baca: PT Jakpro Kebut Pembangunan Velodrome dan Equastrian untuk Asian Games 2018)

Ratiyono mengatakan, selain untuk syarat pelaksanaa, syarat itu juga diperlukan untuk menghelat perlombaan lain yang bertaraf internasional.

"Harus ada agar kita punya tempat untuk kompetisi setelah Asian Games," ujar Ratiyono.

Selain membangun equastrian, untuk perhelatan Asian Games 2018 juga dibangun arena balap sepeda bertaraf internasional (velodrom) dan light rail transit (LRT).

Ketiga proyek ini menghabiskan biaya hingga Rp 6,8 triliun. Proyek pembangunan arena Asian Games itu ditargetkan selesai Desember 2017.

Kompas TV Pembangunan Velodrome Balap Sepeda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com