Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelurahan Tanjung Priok Belum Punya RPTRA, Ini Kendalanya...

Kompas.com - 27/02/2017, 06:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga saat ini hanya Kelurahan Tanjung Priok yang belum memiliki ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Sulitnya mencari lahan menjadi kendala pembangunan RPTRA di sana.

Menurut Camat Tanjung Priok, Syamsul Huda, padatnya hunian di wilayah Kelurahan Tanjung Priok membuat pihaknya kesulitan mencari lahan kosong seluas minimal 1.000 meter persegi untuk membangun RPTRA. 

"Saya terus berkoordinasi dengan Lurah Tanjung Priok untuk berusaha mencari lahan kosong, baik milik swasta maupun pribadi seluas minimal 1.000 meter persegi untuk dibeli Pemprov DKI agar dapat dibangun RPTRA,” ucap Syamsul, Minggu (26/2/2017).

(Baca juga: Alasan Ahok Rayu Perusahaan Swasta Bangun RPTRA di Jakarta)

Syamsul mengatakan, keberadaan RPTRA di tengah lingkungan warga sangat penting. Selain jadi tempat bermain dan belajar yang nyaman dan aman bagi anak-anak, RPTRA menjadi wadah kegiatan dan kumpul warga yang positif.

Saat ini, di Kecamatan Tanjung Priok sudah ada 12 RPTRA yang tersebar pada lima kelurahan.

Riciannya, lima RPTRA di Kelurahan Sunter Jaya, empat di Kelurahan Sunter Agung, satu di Kelurahan Papanggo, satu di Kelurahan Sungai Bambu dan Kelurahan Kebon Bawang. 

"Tahun ini kami bangun satu lagi RPTRA di Kelurahan Warakas. Jadi dari tujuh kelurahan yang ada hanya Kelurahan Tanjung Priok saja yang sampai saat ini belum memilik RPTRA,” kata Syamsul.

(Baca juga: RPTRA dan RTH Kalijodo Jadi Percontohan Pembangunan)

Kompas TV Setelah diresmikan kemarin kawasan Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) kalijodo kini semakin menjadi lokasi favorit warga ibu kota. Banyak warga Jakarta yang membawa putra-putrinya untuk bermain di arena bermain di sini diklaim Pemprov DKI bertaraf internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com