Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ibu Mengadu soal KJP yang Diblokir, Begini Reaksi Ahok

Kompas.com - 27/02/2017, 11:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenai Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya yang diblokir.

Aduan ini disampaikan ibu tersebut di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/2/2017) pagi. Ibu yang enggan menyebutkan namanya itu menyampaikan bahwa saldo yang ada di dalam KJP anaknya diblokir.

Padahal, anaknya diterima di Universitas Indonesia (UI) sejak tahun 2016. Kini, anaknya lanjut mengikuti program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Program ini diperuntukkan bagi pemegang KJP yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri.

"Anak saya sudah dapat bidik misi UI, Pak. Nah katanya kalau sudah dapat bidik misi, KJMU-nya enggak dapat lagi," kata ibu itu kepada Basuki.

(Baca juga: Djarot: Kalau Siswa Terlibat Tawuran Pasti KJP Dicabut)

Kemudian, Basuki melihat buku rekening Bank DKI yang dibawa oleh sang ibu. Basuki lantas meminta staf dari pegawai negeri sipil (PNS) DKI untuk mengurus permasalahan ibu tersebut. "Ini harusnya tetap dapat KJMU dong," kata Basuki.

Saat wawancara bersama wartawan, Basuki mengatakan bahwa ia akan menelusuri penyebab pemblokiran KJMU tersebut. Sebab, lanjut dia, KJP atau KJMU yang diblokir karena adanya penyalahgunaan dana.

"Ada beberapa kejadian diblokir karena dia tukar duit (tukar uang tunai dengan saldo KJP), kan ada toko yang nakal juga. Nah itu akan ketahuan deteksi angkanya," kata Basuki.

(Baca juga: Lebih dari 500 Orang Terima KJP Mahasiswa Tahun Ini )

Ada 56 perguruan tinggi negeri yang sudah bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan program KJMU.

Setiap peserta KJMU akan menerima dana bantuan sebesar Rp 18 juta per tahun. Adapun dana yang terdapat di dalam KJMU dialokasikan untuk pembiayaan selama di bangku kuliah.

Kompas TV Warga Ibu Kota hari ini (26/2) masih antre pembagian Kartu Jakarta Pintar di kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Hari ini adalah hari kedua pembagian KJP. Kemarin warga juga mengantre dari pagi sampai sore. Meski telah dibagi menjadi tiga sesi, para warga mengeluhkan lamanya menunggu hingga berjam â?? jam. Guna mengantisipasi adanya desak-desakan warga dan antrian yang mengular, pihak penyelenggara pun menyiapkan dua lantai gedung untuk membagikan KJP ini. Namun, pembagian ini tetap dikeluhkan warga karena mereka tetap mengantre tanpa adanya nomor antrian. Pihak bank DKI mengimbau warga yang sudah terdaftar tak perlu takut tidak kebagian karena KJP juga akan dibagikan di sekolah. Pemandangan antrean warga mengambil KJP sudah terlihat sejak Sabtu kemarin. Warga mengantre di dua lantai di gedung Wali Kota Jakarta Selatan. Warga mengaku harus berdesakan untuk bisa masuk ke dalam ruang serba guna Wali Kota Jakarta Selatan karena tidak adanya nomor antrean. Menurut warga, sebelumnya pada tahun lalu KJP dibagikan di setiap sekolah, namun tahun ini KJP diambil di kantor Wali Kota Jakarta Selatan. (Kompas TV)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com