JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengatakan, dirinya tidak boleh berkampanye di dalam mushala yang merupakan tempat ibadah. Ia mengatakan hal itu di hadapan ibu-ibu pengajian saat memperingati Maulid Nabi di Mushala Da'rur Rahman, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).
Di sana, dia meminta doa agar warga Jakarta mendapatkan pemimpin baik.
"Namun, insya Allah, Jakarta akan mendapatkan pemimpin yang amanah, pemimpin yang fatanah, pemimpin yang sidik, dan pemimpin yang tabligh," kata Sandiaga yang diamini oleh ibu-ibu pengajian di mushala itu.
Dia mendoakan warga Jakarta mendapatkan pemimpin yang dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah, pemimpin yang dapat membimbing anak-anak sesuai akhlaqul karimah, serta pemimpin yang dapat menghadirkan Islam rahmatan lil alamin, serta pemimpin yang dapat menciptakan suasana yang tenteram, rukun, damai, dan saling menghargai.
Pada kesempatan itu, ia juga meminta maaf jika dirinya bersama calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang merupakan pasangannya, kerap berbuat salah dalam ucapan dan tindakan.
Setelah itu, di tempat yang sama, Sandiaga membahas program unggulan yang diusung Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Warga yang punya keterampilan akan dimasukkan ke OK OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) dikasih lahan usaha," kata Sandiaga.
Dia membantah isu yang menyebutkan bahwa program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) akan diberhentikan jika dirinya berhasil memimpin Ibu Kota.
"KJP akan dilanjutkan, Bu. Jangan takut, manfaatnya akan ditambah sampai kuliah, jangan mau dibohongi kalau KJP stop, itu semua fitnah. Pasukan oranye juga akan terus (dilanjutkan)," kata Sandiaga.
Seorang pria yang berdiri di samping Sandiaga dan berperan sebagai moderator juga menyinggung Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kita doakan ya, diniatin, bismillah. Coblos, wajahnya (Sandiaga) ingat-ingat nih, Bu," kata pria tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.