Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Kabel Masih Ditemukan di Gorong-gorong Jalan Gatot Subroto

Kompas.com - 05/03/2017, 11:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kulit kabel masih ditemukan di dalam gorong-gorong di Jalan Gatot Subroto, tepatnya tak jauh dari Menara Jamsostek, di Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2017).

Pantauan Kompas.com, kulit kabel yang ditemukan pada hari ini dalam jumlah kecil, namun berukuran besar dengan warna hitam.

Beberapa potong kulit kabel itu ditemukan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum ( PPSU ).

Selain kulit kabel, ditemukan pula kurang lebih 7 buah pipa paralon tak terpakai yang teronggok di dalam gorong-gorong. Kemudian potongan kayu berdiameter sekitar 10 sentimeter dengan panjang sekitar 1 meter, dalam jumlah banyak juga ditemukan.

Benda material itu kemudian diangkat keluar gorong-gorong. Petugas sekaligus memunguti sampah-sampah kecil dari dalam gorong-gorong seperti sepatu, ember bekas, plastik, kawat kecil, dan banyak jenis sampah lainnya.

Lurah Kuningan Barat Erwin Lobo mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas temuan kabel depan gedung Wisma Mulia. Erwin membenarkan masih ada kabel yang ditemukan di gorong-gorong ini.

"Masih ada kulit kabel di dalam saluran itu. Kulit kabelnya ukuran besar seperti pipa, (kemudian) kabel optik yang kecil-kecil juga ada," kata Erwin, saat ditemui sedang memantau langsung pencarian di gorong-gorong tersebut, Minggu pagi.

Menurut Erwin, sejak ditemukan pada Jumat (3/3/2017) lalu, sudah tiga mobil pikap yang mengambil sampah kabel dari gorong-gorong ini. Sampah kabel itu, lanjut dia, sangat menghambat aliran air di dalam gorong-gorong.

"Ketika mereka ganti fiber optiknya kulitnya itu ditaruh gitu aja. Aturan dibawa pulang di kantor masing-masing. Itu yang ternyata menghambat aliran air," ujar Erwin.

Selain kulit kabel, utilitas kabel di dalan gorong-gorong saja sudah menghambat laju aliran air.

"Kondisi utilitas di bawah saluran sini sudah menghambat hampir 50 persen saluran air, belum lagi ditambah sampah," ujar Erwin.

Ia menduga kabel yang ditanam digorong-gorong ini ada yang menyalahi aturan. Seperti temuan kabel PLN yang harusnya ditanam 2,5 meter di dalam gorong-gorong, tetapi ada yang ditanam jaraknya kurang dari itu. Padahal, pemasangan utilitas kabel menurut dia sudah di atur dalam Peraturan Gubernur Nomor 195 Tahun 2010 Tentang Penempatan Utilitas.

"Jadi dengan ada utilitas yang enggak benar itu menghambat aliran air karena dia menampung sampah. Jadi sampah terkait di situ," ujar Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com