JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akan mengurangi intensitas menemui pendukungnya di Rumah Lembang selama masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, menjelaskan bahwa Ahok akan lebih sering turun ke lapangan ketimbang berkampanye di Rumah Lembang.
"Saya enggak bisa pastikan. Tapi kemungkinan besar enggak ada (sesi pertemuan Ahok dengan warga di Rumah Lembang)," kata pria yang akrab disapa Toni tersebut, kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2017).
Menurut dia, Ahok menginginkan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat melalui blusukan ke permukiman. Meski demikian, Rumah Lembang tetap digunakan sebagai tempat rapat para relawan dan nonton bareng debat kandidat.
"Relawan yang ingin Pak Ahok jadi gubernur lagi, lebih baik door to door bergerak ke bawah dan meyakinkan tetangga untuk memilih Ahok. Ketimbang hanya kumpul-kumpul dan foto-foto di Rumah Lembang," kata Toni.
(Baca: Tim Ahok-Djarot Buka Posko Pengaduan Pilkada di Rumah Lembang)
Pada kampanye putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok banyak menghabiskan waktunya dengan menemui warga di Rumah Lembang. Adapun Rumah Lembang merupakan markas pemenangan Ahok-Djarot yang berlokasi di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
Awalnya, hampir setiap hari, Ahok menerima aduan warga di Rumah Lembang. Namun, lama kelamaan lebih banyak warga yang sekadar ingin berfoto bersama Ahok.
Kemudian, tim sukses menetapkan jadwal pertemuan Ahok dengan warga di Rumah Lembang tiap hari Rabu, sedangkan dua pekan jelang hari pencoblosan, pertemuan Ahok dengan warga di Rumah Lembang diubah menjadi tiap Sabtu.