Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Tingkat Kepuasan Warga 74 Persen, tetapi Pemilihnya Kok Baru 43 Persen?

Kompas.com - 08/03/2017, 19:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memanfaatkan kampanye pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk memastikan tingkat kepuasan warga terhadap kinerja dia dan cagub pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), seimbang dengan tingkat keterpilihan pada putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Sebab, berdasarkan hasil putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, tingkat kepuasan terhadap kinerja mereka dengan tingkat keterpilihannya tidak berbanding lurus.

"Kenapa tingkat kepuasan warga yang 74 persen, berarti mengapresiasi apa yang dikerjakan oleh pasangan Basuki Djarot, itu kemarin pemilihnya kok baru 43 persen," ujar Djarot di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2017).

(Baca juga: "Blusukan" ke Cipayung, Djarot Ajak Kakek Berumur 120 Tahun Dirawat di RS)

Oleh karena itu, Djarot ingin memastikan tingkat kepuasan warga seimbang dengan tingkat keterpilihan mereka pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

Djarot merasa bersyukur pada putaran pertama unggul dibandingkan dua pasangan penantangnya. Padahal, kata Djarot, banyak isu-isu yang menerpa pasangan petahana tersebut.

"Kami bersyukur pada putaran pertama itu kami unggul loh, meskipun banyak sekali isu-isu yang digoreng sana sini, terutama isu SARA. Kami masih cukup unggul 43 persen, unggul kan, nomor satu kan," kata dia.

Djarot yakin, keunggulan mereka karena masyarakat sudah dewasa dan cerdas dalam proses demokrasi.

Pada putaran kedua ini, Djarot akan terus melakukan kampanye tatap muka dan berdialog dengan warga.

Dengan begitu, Ahok-Djarot bisa terus menampung persoalan yang dikeluhkan warga dan menyelesaikannya.

(Baca juga: Soal Partai Basis Islam Akan Dukung Ahok-Djarot, Ini Komentar PKB)

Selain itu, kampanye putaran kedua juga dilakukan untuk memastikan warga Jakarta mengetahui visi, misi, dan program Ahok-Djarot, serta menepis semua kabar hoax yang beredar.

"Tadi juga banyak yang belum paham, contoh misalnya ada berita hoax, dia bilang nanti sebentar lagi itu sekolah SD, SMP, SMA, mau ditarik lagi ya, bayar lagi, itu enggak benar," ucap Djarot.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah adanya salah paham antara dirinya dengan pihak KPUD, saat rapat pleno penetapan pilkada Jakarta putaran kedua. Djarot mengaku dirinya datang lebih awal dari undangan yang dijadwalkan oleh KPU DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com