JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menolak disebut mengadopsi program Rp miliar per RW milik Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Anies mengaku sudah lebih dulu membuat program untuk RW. Namun, menurut Anies, pihaknya tak fokus pada nominal dana per RW.
"Saya sampaikan malah fokus kami bukan Rp 1 miliar per RW, bisa sampai (lebih). Jadi bukan nilai, tapi program," kata Anies usai shalat Jumat di Masjid Al Mughni, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Ia menanggapi laporan Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) yang disampaikan ke Bawaslu DKI.
Melalui laporannya, TAJI mempermasalahkan Anies yang mereka nilai mengadopsi program Rp 1 miliar per RW milik Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
(Baca juga: Program Anies yang Ingin Adopsi Rp 1 Miliar per RW Milik Agus-Sylvi Dilaporkan ke Bawaslu)
Advokat dari TAJI, Aidil Fitra, sebelumnya, mengatakan, mereka melaporkan program tersebut karena tidak tercantum dalam visi dan misi yang disampaikan Anies dan cawagub pasangannya, Sandiaga Uno, ke KPU DKI Jakarta.
Program Anies yang disampaikan saat kampanye di Utan Kayu, Jakarta Timur, pada Selasa (7/3/2017) itu, juga dinilai rawan politik uang. Anies menjanjikan pemberian dana hingga Rp 3 miliar per RW.