JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menduga ada pihak yang menggerakkan peredaran spanduk larangan menyalatkan jenazah di Jakarta. Hal ini terlihat dari tulisan di dalam spanduk yang seragam.
"Enggak tahu (dipasang) oleh siapa, tapi spanduk itu hampir tulisannya seragam. Cetakannya seragam, hanya warnanya beda-beda," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/3/2017).
"Kalau hurufnya sama dicetak bersama kan berarti ada yang menggerakkan," kata Sumarsono.
Apalagi, kata Sumarsono, warga sekitar masjid mengaku tidak memasang spanduk-spanduk itu. Begitupun dengan tokoh masyarakat sekitar.
"Spanduk itu hampir dapat dipastikan yang memasang bukan masyarakat sekitar, bukan oleh warga masjid itu sendiri," ujar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya bisa melakukan tindakan berupa penertiban spanduk saja. Sementara, penyelidikan sumber spanduk itu diserahkan kepada polisi. (Baca: Pemprov DKI Turunkan Spanduk Provokatif dan Larangan Menyalatkan Jenazah)
Sumarsono yakin intelijen juga pasti sudah bergerak. Sumarsono berterima kasih kepada masyarakat yang bersedia menurunkan sendiri spanduk-spanduk itu. Dia juga berharap permasalahan seperti ini tidak dipolitisasi hanya untuk kepentingan Pilkada DKI 2017.
"Satu atau dua (orang) memang ada yang agak keberatan, tapi setelah dilakukan pendekatan ternyata bisa dicopot," ujar Sumarsono.