Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Saya Sudah Lama Minta Dipecat sama Djan Faridz

Kompas.com - 13/03/2017, 17:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana belum tahu bahwa nasib dirinya di PPP kubu Djan Faridz akan ditentukan pada Senin (13/3/2017) malam ini. Ada kemungkinan bahwa dia akan dipecat dari PPP pimpinan Djan Faridz karena telah mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017.

Lulung mengatakan dirinya pasrah jika Djan benar-benar memecatnya.

"Saya kan sudah lama dipecat oleh Romi (Romahurmuziy), sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz. Djan bilang 'sudah jangan deh nanti saja'," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin.

PPP terbelah. Satu kubu dipimpin Romahurmuziy. Satu kubu lagi dipimpin Djan Faridz.

Lulung mengatakan, dia sudah meminta untuk dipecat sejak Djan memutuskan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Lulung merasa bahwa ia mengkhianati amanah masyarakat jika mengikuti keputusan Djan mendukung Basuki-Djarot.

"Karena ada umat suaranya hampir 1 juta memilih PPP makanya PPP pada tahun 2014 itu mendapat suara 10 kursi DPRD DKI dan 3 kursi DPR RI," kata Lulung.

"Apa salah kalau saya ngebela umat? Orang umat bela kita. Masa kita gak konsisten bela umat," kata Lulung.

PPP versi Muktamar Jakarta atau pimpinan Djan Faridz akan menggelar rapat untuk memutuskan nasib Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung pada malam nanti. Rapat digelar setelah Lulung menyatakan sikapnya mendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada putaran kedua Pilkada DKI.

"(Nasib Lulung) baru akan diputuskan dalam rapat malam ini. Lihat nanti rapatnya seperti apa," kata Wasekjen PPP pimpinan Djaz Faridz, Sudarto.

BacaPPP Djan Faridz Gelar Rapat untuk Tentukan Nasib Lulung yang Dukung Anies-Sandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com