Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Dikritik Teman-temannya karena Dianggap Terlalu Sabar

Kompas.com - 14/03/2017, 17:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menceritakan pengalamaannya saat dikritik teman-temannya karena terlalu sabar.

Karena kritikan itu, Djarot mengaku sampai harus beradu argumen dengan teman-temannya.

"Harus sabar karena itu adalah nilai Islami yang saya ikuti dan saya kerjakan selama ini. Saya sampai ketawa dan sampai 'berkelahi' dengan teman-teman. Orang sabar kok malah dikritik gitu lho," ujar Djarot saat ditemui di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).

Djarot menuturkan pengalamannya itu menanggapi pertanyaan wartawan terkait sikapnya saat menghadapi massa yang menghadangnya saat menghadiri zikir bersama untuk memperingati haul Presiden Soeharto dan peringatan Supersemar, di Masjid At Tin, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).

Djarot menilai tidak ada yang salah dengan sikapnya yang dianggap terlalu sabar. Namun, ia menyatakan kesabaran yang dimilikinya ada batasnya.

"Kalau itu sudah melanggar batas batas, sudah keterlaluan, saya sampaikan yang namanya Djarot itu tidak pernah takut. Sabar bukan berarti tidak tegas, bukan berarti tidak berani," kata Djarot.

Menanggapi peristiwa penghadangan yang dialaminya, Djarot berharap kejadian serupa tak terukang lagi. Karena itu, ia ingin agar tidak ada lagi pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk memperkeruh suasana. (Baca: Tinggalkan Masjid At Tin, Djarot Disoraki Pengunjung Acara Haul Soeharto)

Khusus kepada para elite politik, Djarot menilai sudah seharusnya mereka menciptakan suasana positif yang dapat ditiru para pengikutnya. Hal itulah yang diakui Djarot selalu dilakukannya terhadap kader-kader PDI Perjuangan.

"Inget lho, saya ini enggak sendiri. Inget saya ini ketua partai yang punya anggota jumlahnya sampai pilihan juta se-Indoneaia. Saya ketua DPP lho. Maka dari itu semuanya akan melihat. Kalau saya sabar, anak-anak juga sabar. Kan tergantung pada pemimpinnya," kata Djarot.

Kompas TV Djarot Ditolak Saat Hadiri Acara Dzikir dan Shalawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com