Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Salah Kaprah yang Artikan Kampanye Identik dengan Blusukan

Kompas.com - 16/03/2017, 15:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa calon gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tidak harus melakukan "blusukan" untuk menujukkan bahwa dia sedang kampanye.

Djarot mengatakan, banyak orang yang salah mengartikan bentuk kampanye hanya "blusukan" saja. Djarot menilai, dengan menunjukan program apa saja yang sedang dan telah dikerjakan secara tidak langsung telah menunjukkan visi misi dari Ahok-Djarot.

"Itu salah kaprah, sangat sempit yang mengartikan kalau kampanye itu identik dengan blusukan. Kalau enggak blusukan berarti enggak kampanye? Bentuk kampanye macam-macam," ujar Djarot di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).

 

Baca:Blusukan di Pulogadung, Djarot Minta Peredaran Ayam Tiren Diawasi

Pernyataan Djarot itu untuk menanggapi pertanyaan awak media yang menyebut Ahok sering kampanye "diam-diam" tanpa diketahui awak media. Djarot membantah apa yang dilakukan Ahok sebagai kampanye senyap.

Menurut Djarot, kampanye yang dilakukan tak perlu diumbar. Djarot mengatakan, tidak adanya pemberitahuan soal kampanye Ahok juga untuk menghindari banyaknya warga yang mengerubungi Ahok seperti yang terjadi pada kampanye Pilkada DKI putaran pertama.

Djarot sempat memberikan saran agar Ahok langsung turun ke lapangan tanpa harus mengumumkan hal itu kepada banyak orang.

 

Baca:Blusukan di Ciganjur, Djarot Disodori Proposal Permintaan Bantuan oleh Warga

"Kok, kampanye senyap, kalau senyap ya tidur; sunyi senyap, he-he-he. Pak Ahok enggak bisa jalan, digrutuki (dikerubungi) orang salaman, ngajak foto, enggak bisa juga. Karena itu saya bilang 'Mas kalau turun sebaiknya diam-diam aja enggak apa-apa, lebih tenang'," ujar Djarot.

Sebelumnya, Ahok mengaku menggunakan waktunya selama empat hari masa kampanye untuk blusukan menemui warga.

"Aku tadi ke Rawabuaya, Jatinegara. Tadi aku ke Jagakarsa," kata Ahok, di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).

Ahok mengaku sengaja tidak memberi tahu kegiatannya kepada wartawan karena menginginkan ruang gerak yang lebih luas saat bertemu warga.

"Aku blusukan kok. Blusukan terus kok, cuma enggak perlu kasih tahu kamu, kan? Karena terlalu ramai, kalau jalan di gang jadi ramai," kata Ahok.

Baca: Alasan Ahok Blusukan Diam-diam

 

Kompas TV Menelisik Kiat Ahok-Djarot Jelang Pilkada Putaran 2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com