Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Masyarakat Harus Diberi Penjelasan Mengapa TPS Ditambah

Kompas.com - 16/03/2017, 19:55 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku tidak mempermasalahkan rencana penambahan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.

Sandiaga mengatakan, hal yang terpenting adalah ketersediaan akses bagi para pemilih dan tidak mengutamakan kepentingan kelompok masyarakat tertentu.

Dengan demikian, nantinya semua pemilih dapat menggunakan hak suaranya dengan lancar.

“Selama (TPS baru) menghadirkan kesetaraan dan akses yang lebih baik kepada seluruh pemilih, saya dukung saja,” ujar Sandi seusai menghadiri undangan pengajian di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/3/17).

(Baca juga: Sandiaga Ajak Kaum Muda Kawal TPS saat Pemungutan Suara Putaran Kedua)

Sementara itu, terkait adanya potensi kecurangan apabila penambahan TPS dilakukan, Sandi menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada masyarakat dan tim hukum dari kedua pasangan calon (paslon).

Ia berharap, diadakan evaluasi dari pemungutan suara putaran pertama agar tidak menimbulkan titik rawan kecurangan pada putaran kedua.

Sandi juga berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menempuh proses yang terbuka terkait penambahan TPS ini.

Hal tersebut, menurut dia, diperlukan guna menjunjung tinggi keadlian sehingga nantinya masyarakat paham akan alasan penambahan TPS.

“(Masyarakat) harus diberikan penjelasan dan sosialisasi kenapa (TPS) ditambah di sini, dan tentunya kesiapan dari Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) untuk memantau TPS baru tersebut,” ujar Sandi.

(Baca juga: DKPP Akan Putuskan Kasus Ketua KPU Jakut yang Tak Dirikan TPS di Kolong Tol)

Rencana penambahan TPS ini masih dalam proses perekapan data jumlah pemilih oleh KPU.

Adapun syarat pendirian TPS adalah dengan minimal 400 daftar pemilih tetap (DPT) dan maksimal 800 DPT.

Sementara itu, penyusunan dan penetapan daftar DPT ditetapkan pada 6 April 2017 mendatang.

Kompas TV Sandiaga Uno Bertemu Calon Investor Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com