Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI: "Keluarga Cendana" Didekati karena Punya Massa

Kompas.com - 17/03/2017, 22:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, pasangan calon pada Pilkada DKI 2017 mendekati "Keluarga Cendana" karena "Keluarga Cendana" punya konstituen atau pemilih.

"Keluarga Cendana" yang Siti maksud yakni Titiek Soeharto dan Tommy Soeharto. Kedua tokoh tersebut, menurut Siti, punya basis massa sehingga tak heran bila paslon yang bertarung pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 ini mau mendekati mereka.

"Mbak Titiek orang Golkar, dia anggota dewan. Mas Tommy punya partai baru, tidak ada artinya didekati kalau tidak punya massa. Didekati artinya Mbak Titiek punya audiens, punya massa pendukung. Mas Tommy juga seperti itu," kata Siti, usai acara diskusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).

(Baca juga: Sandiaga Bilang Dukungan Keluarga Cendana merupakan Amanah)

Dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 ini, Siti menilai wajar para calon berusaha mendekati pihak-pihak yang punya basis massa untuk meraih suara.

"Jadi dalam konteks itu dekati untuk mencari dukungan seluas-luasnya. Inikan sudah terakhir bagi dua paslon untuk menangkan pilkada ini," ujar Siti.

Menurut Siti, Titiek Soeharto punya basis massa dilihat dari kehadiran massa dalam acara Haul Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

(Baca juga: Sebelum Temui Adik Tiri Soeharto, Ahok Pamit ke Megawati)

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, juga datang ke acara tersebut. Siti juga melihat, calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, juga sedang mendekati "Keluarga Cendana".

Namun, Titiek Soeharto beberapa waktu lalu sudah menyatakan dukungannya bagi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Kompas TV Benarkah pertemuan Anies-Sandi dengan Keluarga Cendana telah berbuah dukungan resmi di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com