JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu operator angkot, Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Rabu (22/3/2017).
Penandatangan MoU yang berisi komitmen menjadikan bus kecil sebagai angkutan pengumpan dalam layanan bus transjakarta ini dilangsungkan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Penandatangan MoU antara PT Transjakarta dan KWK dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono dan Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar.
(Baca juga: Integrasi dengan Bus Kecil, Transjakarta "Gandeng" Operator Angkot )
Turut hadir dalam acara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta Irwandi mewakili Plt Gubernur serta Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Tubagus Arif.
Ditemui usai acara, Budi menyatakan, ditandatanganinya MoU di Kantor Golkar itu karena pihaknya hanya mengikuti undangan acara yang disampaikan pihak KWK.
MoU antara Transjakarta dan KWK diketahui berlangsung bersamaan dengan rapat umum tahunan yang dihadiri ratusan anggota KWK.
"Kami ingin selalu dekat dengan pelanggan. Kami juga ingin selalu dekat dengan para pemilik KWK. Bagi kami tempat tidak menjadi halangan untuk kami bis menyampaikan visi misi transjakarta. Karena ini penting," kata Budi.
Budi menolak anggapan yang menilai MoU antara pihaknya dan KWK bernuansa politis. Ia menyatakan hanya ingin dekat dengan para pemilik angkot agar tujuan dari digelarnya MoU itu bisa terlaksana dengan lancar.
"Di lapangan kami juga sangat sedih. Bagaimana pelayanan-pelalyanan kami ini dipolitisasi untuk kepentingan yang lain. Jadi minta maaf ke KPUD. Mungkin saya harus menjelaskan ini," ucap Budi.
Sementara itu, Laode menyatakan, rapat anggota tahunan yang digelar pihaknya dilakukan secara bergiliran di tiap wilayah.
Khusus untuk saat ini, kata dia, yang mendapat giliran adalah wilayah barat. "Kenapa di Golkar? Karena sudah tiap tahun di sini. Tiap giliran barat pasti di sini tempatnya," kata Laode.
Tidak hanya itu, Laode menyebut latar belakang pendirian KWK juga tak lepas dari peran Kosgoro, salah satu organisasi sayap Partai Golkar.
"Tapi secara operasional tetap independen. Anggota kita dari mana-mana. Ada dari PAN, dari PKS," ucap Laode.
(Baca juga: Membenahi Manajemen Transjakarta)
MoU antara Transjakarta dan KWK merupakan bagian dari upaya Transjakakarta menjadikan bus kecil sebagai angkutan pengumpan bagi layanan bus transjakarta.
Kerja sama ini diharapkan memberikan nilai tambah, seperti menambah jumlah pelanggan, memperluas jangkauan operasi pelanggan, menghemat biaya perjalanan, dan meningkatkan pelayanan.