Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Djarot Jelaskan soal Reklamasi ke Para Nelayan...

Kompas.com - 23/03/2017, 18:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberi pemahaman kepada nelayan Muara Angke mengenai reklamasi. Isu tersebut menjadi salah satu momok bagi para nelayan.

Para nelayan mengatakan, reklamasi menjadi salah satu penyebab berkurangnya tangkapan ikan mereka. Sementara itu, menurut Djarot, persoalan reklamasi kini sudah dipolitisasi. Seolah-olah, Pemprov DKI tidak memedulikan nelayan ketika membuat program tersebut.

"Padahal itu, kan keluar dari Keppres dan itu sudah sejak zaman dulu. Ancol hasil reklamasi, pelabuhan Tanjung Priok juga reklamasi. Sekarang isunya dibawa kemana-mana," ujar Djarot di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017).

Baca: Djarot Blusukan di Muara Angke, Nelayan Curhat soal Reklamasi

Djarot mengatakan, nelayan tidak akan ditelantarkan karena program reklamasi. Akan ada tanggul laut yang dibangun. Nantinya permukiman nelayan bisa dibangun di atas tanggul itu.

"Jadi dekat dengan dermaga hingga lebih mudah untuk melaut. Nanti juga terintegrasi dengan pasar lelang ikan," ujar Djarot.

Djarot mengatakan, itu merupakan upaya pemerintah untuk menaikan kualitas kehidupan para nelayan. Menurut dia, nelayan tidak boleh terus-menerus hidup susah di permukiman kumuh. Apalagi di saat kondisi air laut sudah mulai bagus.

"Sekarang air laut mulai bagus, sudah mulai ada lumba-lumba artinya polusi berkurang, termasuk ada paus tutul ya. Nah, ini kita jaga sama-sama. Nelayan tradisional sama kita harus satu padu karena masa depan kita di laut," kata Djarot.

"Tapi nelayannya ya jangan sengsara begini, harus lebih baik dong, ujar Djarot.

Baca: Ahok Sebut Soeharto Cerdas karena Cetuskan Reklamasi Teluk Jakarta

Djarot mengatakan dia tidak mengajak para nelayan untuk memilih Ahok-Djarot. Dia membebaskan nelayan untuk memilih siapapun sesuai hati nurani.

Djarot mengaku hanya menyampaikan hal yang sebenarnya kepada nelayan. Dia tidak ingin merayu dengan menyampaikan hal bohong.

"Apa yang kita sampaikan itu yang kita kerjakan. Ini pendidikan politik yang baik. Masalah milih ya terserah Anda," ujar Djarot.

"Tapi enggak milih nomor loro (dua) Anda rugi besar loh, semuanya terbukti, kok," lanjut Djarot.

Kompas TV Izin Reklamasi Dicabut, Ini Tanggapan Anies & Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com