JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah menyiapkan diri dengan apapun hasil pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia menyatakan siap menerima kekalahan jika memang rakyat Jakarta tidak menghendakinya memimpin Ibu Kota.
"Kalah enggak apa-apa, tetapi yang wajar, jangan ngawur," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2017).
(Baca: Cara Sandiaga Cari Solusi untuk Nelayan dan Pengusaha Reklamasi)
Sandiaga menjelaskan "ngawur" yang dimaksudnya adalah kalah lantaran fitnah dan kecurangan.
Menurut Sandiaga, masyarakat Jakarta sudah cukup cerdas untuk bisa mengantisipasi serangan isu maupun kecurangan.
"Apa saja bisa terjadi, tapi setiap masyarakat yang kami temui, ingin pemilihan yang adil, jujur, dan demokratis, yang dikhawatirkan tersebut (kecurangan), pasti tidak akan diterima warga," ujar Sandiaga.
(Baca: Terkait Reklamasi, Sandiaga Janji Jembatani Komunikasi Pengusaha dengan Nelayan)
Sandiaga mengatakan saat ini timnya sudah menyiapkan strategi untuk menangkal kecurangan di TPS nanti termasuk gugatan jika kelak ditemukan pelanggaran.
Pasangan Anies-Sandi bersaing dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tahun ini. Pemungutan suara akan berlangsung pada 19 April 2017.