Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Polemik Depo Kampung Bandan, Taufik Minta Dirut PT MRT Mundur

Kompas.com - 25/03/2017, 23:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta Direktur Utama PT MRT William Sabandar mundur dari jabatannya.

Hal itu menyusul sikap PT MRT yang dinilai plin-plan menentukan lokasi depo mass rapid transit (MRT) jalur Selatan-Utara.

Pemprov DKI akhirnya memutuskan kembali membangun depo MRT di Kampung Bandan.

Taufik menilai, tidak ada penjelasan detail dari William soal pembangunan depo tersebut.

Sebelumnya, lanjut Taufik, William menjelaskan bahwa lahan di Kampung Bandan siap untuk digunakan.

(Baca: Taufik Sebut Pemprov DKI Main-main Terkait Depo MRT Kampung Bandan)

Namun, setelah itu William kembali datang ke DPRD dan menyatakan lahan tersebut tak bisa digunakan. Alasannya, karena PT KAI selaku pemilik lahan telah mengontrakan lahan tersebut.

William lalu menawarkan agar depo dipindahkan ke Ancol Timur.

Namun, Jumat (24/3/2017) kemarin atau setelah bertemu PT KAI, PT MRT memutuskan untuk kembali membangun depo di Kampung Bandan.

Rencana memindahkan lokasi depo sebelumnya membuat adanya tambahan anggaran pembangunan sebesar Rp 11,7 triliun.

"Saya rasa Dirut MRT sekarang mesti mundur. Ya mundur dong orang dia enggak jelas. Proyek triliunan dipakai main-main. Ini uang rakyat dipakai," ujar Taufik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/3/2017).

Taufik mengatakan, melihat cara PT MRT yang tak serius dalam menyikapi proyek tersebut, ada kemungkinan pihak Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA) enggan kembali meminjamkan dana.

"Ini proyek triliunan, kerja sama dengan Jepang. Kalau memanggil JICA. saya rasa JICA enggak mau ongkosin kalau proyeknya main-main kayak gitu. Malu lah kita," ujar Taufik.

(Baca: Pembangunan Depo MRT Kembali ke Kampung Bandan, DPRD Diyakini Setuju)

"Saran saya mundurlah udah (Dirut MRT). Orang gimana, belum sebulan. Anda ngomong di forum DPRD bahwa ingin anda pindahin dari kampung Bandan ke Ancol Timur karena tdak memadai. Balik lagi. Saya rasa dunia akan tertawa tuh. Saya kira memalukan," ujar Taufik.

Keputusan membangun kembali depo di Kampung Bandan didapatkan setelah Pemprov DKI melakukan rapat koordinasi dengan PT KAI, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan PT MRT pada Jumat (24/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com