Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Bandingkan OK-OCE dengan "Pasukan Warna" Ahok-Djarot

Kompas.com - 28/03/2017, 07:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan program OK-OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) adalah solusi bagi pemerintah daerah yang belum memiliki kemampuan menciptakan lapangan kerja memadai bagi warganya.

Program ini adalah bagian dari visi misi Sandiaga dan pasangannya, calon gubernur Anies Baswedan jika terpilih memimpin Ibu Kota. 

Sandiaga menganggap, program OK-OCE adalah cara paling tepat untuk memberdayakan masyarakat ketimbang program yang kini diterapkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Sebagai Gubernur DKI, Ahok memberdayakan warga dengan membentuk "pasukan warna" yang berfungsi membenahi Ibu Kota.  

(Baca: Saat Program "Pasukan Warna-Warni" Ahok-Djarot Diadu dengan "OK-OCE" Anies-Sandi)

"Budget terbatas, ketersediaan lapangan kerja yang bisa dihasilkan pemerintah provinsi sangat-sangat minim. Mau bikin pasukan merah, hitam, kuning, hijau, lama-lama habis-habis juga," kata Sandi usai pelatihan OK-OCE di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).

Menurut Sandi, program OK-OCE punya perbedaan mendasar ketimbang program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait upaya menciptakan lapangan kerja.

Perbedaannya, kata Sandi, OK-OCE melibatkan penuh partisipasi dan masukan masyarakat serta ada bantuan permodalan hingga proses pendampingan di dalamnya.

(Baca: Wejangan dan Pujian Ahok untuk "Pasukan Warna")

"Kami melibatkan masyarakat, melibatkan elemen-elemen pemangku kepentingan untuk menciptakan solusi bagi permasalahan inti warga Jakarta, yaitu lapangan kerja. Dengan begini, kami memfasilitasi," tutur Sandi.

Dia mencontohkan salah satu pedagang bakmi binaan OK-OCE yang sempat tidak bisa berdagang lantaran digusur dari tempatnya berjualan.

Setelah bergabung dengan jaringan OK-OCE, kini pedagang tersebut aktif berjualan lagi.

"Mereka begitu dibukakan jalan, bisa menciptakan lapangan kerja buat mereka sendiri," ujar Sandi.

Jika jaringan OK-OCE meluas, Sandi membayangkan berbagai sektor akan ikut berpartisipasi dengan sendirinya.

(Baca: Keinginan Ahok-Djarot Bentuk "Pasukan Merah" dan Isu Penggusuran)

Sektor yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan dunia usaha, termasuk kegiatan perbankan yang konvensional maupun syariah.

Dari gerakan wirausaha di lapisan masyarakat bawah, Sandi juga akan memfasilitasi agar usaha yang memenuhi kriteria bisa terkoneksi dengan produk ternama.

Hal itu dilakukan supaya warga mendapat keuntungan lebih, termasuk mendapat ilmu dari pengusaha mapan.

Kompas TV Sandiaga Hadiri Rakernas HIPMI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com