Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI: Enggak Ada Pansus MRT

Kompas.com - 29/03/2017, 19:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memastikan DPRD batal membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas tambahan biaya perpanjangan jalur mass rapid transit (MRT) dari Bundaran Hotel Indonesia-Ancol Timur.

Prasetio mengatakan, DPRD DKI akan mengkaji lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembangunan moda transportasi massal berbasis rel tersebut.

"Enggaklah, enggak ada pansuslah. Sekarang kami dalami dulu rencana semula, karena ini kepentingan masyarakat juga lho," kata Prasetio, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/3/2017).

(baca: DPRD DKI Mulai Susun Nama Anggota Pansus MRT)

Adapun Pemprov DKI Jakarta telah sepakat tak jadi memindahkan depo MRT di jalur tersebut. Sebelumnya pembangunan depo MRT hendak dipindahkan ke Ancol Timur, kini diputuskan kembali dibangun ke lokasi semula yaitu di Kampung Bandan.

"Kami harus dalami dulu dengan pimpinan dan lain-lain di DPRD. Tapi kalau perencanaan itu, saya pribadi sangat setuju Jakarta harus punya (moda transportasi massal) seperti itu (MRT)," kata Prasetio.

Prasetio menyebut, banyak pihak berpandangan bahwa Ancol Timur merupakan permukiman orang kaya. Padahal, menurut dia, kawasan tersebut juga merupakan permukiman padat penduduk.

Menurut Prasetio, PT MRT Jakarta berencana memindahkan pembangunan depo ke Ancol Timur karena lahan di Kampung Bandan merupakan milik PT KAI.

"Nah kan yang penting gimana MRT sampai pada tujuan masyarakat dan bagaimana mengurai permasalahan macet di Jakarta. Yang penting, koordinasinya diperbaiki saja," kata Prasetio.

(baca: Jika Dipanggil Pansus MRT, Jokowi Enggak Mau Datang)

Sebelumnya, DPRD DKI berencana membentuk Pansus MRT karena rencana Pemprov DKI melalui PT MRT yang hendak memindahkan depo MRT dari Kampung Bandan ke Ancol Timur.

Hal itu mengakibatkan penambahan anggaran proyek dari sebelumnya Rp 20 triliun menjadi sekitar Rp 31 triliun. Namun, setelah melakukan rapat koordinasi dengan PT KAI selaku pemilik lahan di Kampung Bandan diputuskan bahwa lahan di Kampung Bandan bisa digunakan.

Kompas TV Sumarsono, mengaku telah mengajak Menteri BUMN dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta untuk meninjau langsung perkembangan MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com