JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai saat ini rentan terjadi gesekan antar-relawan serta pendukung dia dan Anies Baswedan dengan pendukung pasangan cagub-cawagub, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Sandiaga, suasana memanas setelah acara debat antara Anies dengan Ahok yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional pada 27 Maret 2017.
Sandiaga menuturkan, pihaknya ingin mendinginkan suasana sehingga dia dan Anies terpaksa memilih tidak hadir dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (2/4/2017) malam.
"Mau enggak mau (karena) setelah debat di stasiun televisi swasta sebelumnya, (pendukung) itu memanas di bawah. Memanas sekali, saya ngerasain sendiri," kata Sandiaga, saat diwawancara di rumahnya, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017) siang.
(baca: Tak Hadiri Debat Kompas TV, Ini Penjelasan Sandiaga)
Menurut Sandiaga, ketegangan antara pendukung dia dengan pendukung Basuki (Ahok)-Djarot hingga berpotensi menimbulkan gesekan. Bahkan, Sandiaga mengaku bersama timnya harus mendinginkan massa di lapangan.
"Kami sendiri yang menghadapi di bawah, di kalangan masyarakat, terlalu terpecah-pecah, terlalu panas. Bagaimana saya harus kerahkan pengawalan untuk wartawan dan diamankan dari warga yang panas. Mungkin wartawan tidak merasa, tapi tim advanced kami harus brief lagi," tutur Sandi.
Sandiaga tidak terlalu mengkhawatirkan batalnya dia hadir dalam program Rosi karena masih ada panggung debat yang akan diselenggarakan KPU DKI Jakarta pada 12 April 2017.
(Baca: Bantah Takut Debat, Sandi Mengaku Pernah Lebih Dari 7 Kali Ikut Debat)