JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga mengaku melaporkan hal-hal terkait kampanyenya selama putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tadi saya ketemu Pak Prabowo untuk melaporkan beberapa situasi terkini dari kampanye kami yang menyisakan 14 hari lagi menuju 19 April dan efektif 10 hari lagi menuju hari tenang," ujar Sandiaga, seusai pertemuan.
(baca: Sandiaga: Beberapa dari Mereka Terpaksa Memilih Ahok-Djarot)
Selain melaporkan hal-hal terkait kampanyenya, Sandiaga juga mengaku melaporkan situasi terkini di lapangan dan melaporkan pemanggilan dirinya oleh Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan penggelapan.
"Saya laporkan juga data terkahir budget keuangan, juga berkaitan denga isu-isu yang sempat mengemuka termasuk pemanggilan saya di Polda kemarin," ucap Sandiaga.
Dalam pertemuan empat mata itu, Sandiaga juga memberitahu Prabowo soal tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan kecurangan dan persoalan mengenai daftar pemilih tetap pada putaran kedua.
"Kami ingin dikawal untuk dipastikan tidak ada penggelembungan jumlahnya. Dan bagaimana mengamankan TPS yang kami klasifikasikan sebagai TPS merinding disko," kata Sandiaga.
(baca: Prabowo Sebut Anies-Sandi Akan Menang Pilkada DKI jika Tidak Dicurangi)
Kemudian, Sandiaga juga melaporkan elektabilitas dia dan Anies Baswedan berdasarkan hasil survei internal. Menurut Sandiaga, elektabilitas Anies-Sandiaga terus meningkat.
"Tapi tentunya semua harus dibarengi dengan kerja yang jauh lebih terkoordinasi dan kerja keras dari semua lini," ujar Sandiaga.