JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yakin tidak akan ada kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jakarta.
Sumarsono menjelaskan, terdapat sejumlah kelebihan dalam penerapan UNBK karena memiliki sistem pengamanan menggunakan kode yang berbeda dan soal yang bervariasi sehingga tiap peserta ujian mendapat soal berbeda.
"Sistem pengamanannya, variasi antar-soal membuat perbedaan meja satu dengan meja sebelahnya sehingga membuat tidak ada yang menyontek," ujar Sumarsono, usai meninjau UNBK di SMAN 3 Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).
(baca: Disdik DKI Minta PLN Tunda Rencana Pemadaman Listrik Selama UNBK)
Sumarsono juga yakin tak akan ada kebocoran karena soal UNBK hanya bisa diakses pada hari ujian saja.
"Yang ketiga karena memang variasi bocoran, yang mana yang dipakai yang mana kan bingung, jadi bisa dipastikan nol untuk jumlah kasus kebocoran yang ada Jakarta dengan UNBK ini," ujar Sumarsono.
(baca: Tinjau UNBK di SMAN 3, Sumarsono Berharap Jakarta Menjadi Contoh)
Sebanyak 562 SMA dan sederajat menyelenggarakan UNBK di Jakarta. Pelaksanaan UNBK tingkat SMA dimulai 10-13 April 2017. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran sesuai jurusan.