JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mengaku sudah menemui banyak warga korban penggusuran yang direlokasi ke rumah susun sederhana sewa.
Dari pertemuan itu, Anies menyebut banyak warga yang mengeluhkan kehidupan yang tidak lebih baik setelah tinggal di rumah susun.
Anies menyampaikan hal itu saat debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada Rabu (12/4/2017).
Pada kesempatan itu, salah seorang anggota Komunitas Rumah Susun dan Toilet untuk Semua Warga sempat membacakan surat dari warga penghuni Rusunawa Jatinegara Barat yang mengeluhkan masalah ekonomi dan mental yang dialaminya sejak direlokasi.
"Hamzah dari Bukit Duri yang pindah ke rusun menceritakan penderitaan dimulai ketika masuk rusun," kata Anies.
(Baca juga: Anies: Reklamasi Memberikan Dampak Buruk Bagi Nelayan)
Karena itu, Anies berjanji, jika nantinya terpilih, ia menyatakan penataan terhadap permukiman kumuh tidak akan dilakukan dengan merelokasi warga ke rusun, tetapi dengan menatanya.
Selain itu, Anies menyatakan, warga akan diberi kesempatan untuk memiliki rumah hunian yang layak huni dengan harga terjangkau melalui program Rumah DP 0.
"Gubernur harus memimpin dengan hati. Gubernur bukan hanya sekedart membuat peraturan, bukan. Gubernur adalah pemimpin rakyat. Rakyat itu saudarnya. Jadi penderitaan rakyat adalah penderitaan gubernur. Bukan dipandang penderitaan rakyat hanyalah penderitaan sekelompk orang saja," ujar Anies.
Menanggapi Anies, cawagub nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, mengakui bawha pihaknya sempat menemui warga korban penggusuran yang mengeluh setelah dipindahkan ke rusun.
Namun, Djarot menyatakan, pihaknya tidak bisa memuaskan kepentingan sebagian orang untuk kepentingan yang lebih besar.
"Mari kita bandingkan kondisi Kampung Pulo sekarang seperti apa. Mereka yang masuk rusun dapat banyak fasilitas, mulai dari KJP, KJS, permodalan usaha hingga layanan bus gratis," ujar Djarot.
(Baca juga: Anies: Kami Tak Bicara Bangun Rumah, Kami Bicara Pembiayaannya)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.