Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA Nilai Efek Debat Pilkada Tidak Signifikan Ubah Dukungan

Kompas.com - 13/04/2017, 18:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menilai debat cagub dan cawagub DKI Jakarta tadi malam tidak berpengaruh besar dalam perubahan suara dukungan.

"Efek debat kami tidak melihat terlalu signifikan lagi untuk mengubah suara dukungan," ujar Ardian di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Kamis (13/4/2017).

Ardian memaparkan hasil survei mereka terkait tingkat elektabilitas dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Pasangan Ahok-Djarot mendapat dukungan sebesar 42,7 persen. Sementara, tingkat elektabilitas untuk Anies-Sandi berdasarkan survei LSI Denny JA berada pada presentase 51,4 persen.

Mereka yang belum menjawab ada sebanyak 5,9 persen. Ardian mengatakan debat hanya berpengaruh kepada 5,9 persen warga yang belum menentukan pilihan itu.

"Kalau memang efeknya signifikan, hanya berpengaruh ke 5,9 persen saja," ujar Ardian.

Baca: Elektabilitas 47,9 Persen Menurut Survei, Sandiaga Tak Mau Jemawa

Menurut dia, suara 5,9 persen warga juga tidak mengubah banyak. Andai 5,9 persen warga menjatuhkan pilihan kepada Ahok-Djarot, presentase dukungan untuk paslon nomor urut 2 itu menjadi 48,6 persen.

"Belum bisa mengejar paslon nomor tiga juga," ujar Ardian.

LSI Denny JA melakukan pengumpulan data survei pada 7-9 April 2017. Artinya sebelum debat pamungkas digelar.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 440 responden. Margin of error survei ini lebih kurang 4,8 persen.

Sementara itu, hasil survei Litbang Kompas mengenai preferensi pemilih setelah menyaksikan debat tadi malam menunjukkan 65,3 persen responden menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan pada putaran kedua Pilkada DKI.

Baca: LSI Denny JA: Masyarakat yang Nilai Ahok Menista Agama Turun 1 Persen

Kemudian 32,9 responden tidak menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan dan 1,2 persen responden tidak menjawab.

Selanjutnya, sebanyak 10,18 persen responden yang masih mungkin mengubah pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah menyaksikan debat.

Sebanyak 5,99 persen responden menyatakan ragu-ragu, 80,84 persen responden menyatakan sudah menetapkan pilihan dan tak akan mengubahnya, sedangkan 2,99 persen responden tidak menjawab atau rahasia.

Adapun pengumpulan pendapat dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon pada saat debat berlangsung tanggal 12 April 2017.

Sebanyak 167 responden merupakan bagian dari responden survei Litbang dan dipilih secara acak proposional berdasarkan wilayah se-DKI Jakarta.

Baca: LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan terhadap Ahok-Djarot di Atas 70 Persen

Kompas TV LSI: Agama Menjadi Faktor Utama Orang Memilih Calonnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com