JAKARTA, KOMPAS.com - Edriana Noerdin, juru bicara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, membantah pihaknya membagi-bagikan sembako seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial, baru-baru ini. Edriana juga angkat bicara mengenai video Anies yang nampak menyerahkan sembako dalam sebuah kegiatan.
"Perlu diketahui, itu kegiatan pasar murah yang dihadiri Mas Anies jauh sebelum Pilkada putaran pertama bulan Februari yang lalu, yaitu pada 22 Desember 2016," kata Edriana kepada Kompas.com, Senin (17/4/2017).
Edriana menjelaskan, tujuan gelaran pasar murah saat itu adalah untuk mengetahui berapa harga bahan pokok yang terjangkau untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Interaksi dengan pembeli saat pasar murah itu dijadikan masukan untuk program harga bahan pokok yang terjangkau.
Baca: Bawaslu DKI Telusuri Beredarnya Video Anies Diduga Bagikan Sembako
"Dalam acara tersebut, masyarakat dibagikan kupon untuk beli sembako seharga Rp 88.000 dari yang seharusnya seharga Rp 113.000," tutur Edriana.
Dia pun memastikan kegiatan pasar murah Anies berbeda dengan pembagian sembako gratis yang dilakukan jauh sebelum hari pemungutan suara.
Edriana menuding, pembagian sembako gratis yang kini dipermasalahkan diduga dilakukan relawan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Ia juga menuding pihak Ahok-Djarot yang menyebarkan video Anies tersebut.
Baca: Sandiaga Bantah Pihaknya Bagi Sembako dan Minta Dilaporkan jika Ada
"Video tersebut disebarkan oleh Ahokers untuk menangkal bahwa Anies juga melakukan pembagian sembako seperti yang secara masif mereka lakukan dengan pembagian sembako gratis kepada masyarakat," ujar Edriana.
Kegiatan ini sebelumnya telah diberitakan dalam laman Kompas.com pada 22 Desember 2016 silam. (Baca: Alasan Anies Gelar Pasar Murah di Menteng)
Saat itu, dijelaskan Anies berkampanye dengan menggelar pasar murah di Jalan Bonang 1, RW 09, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam setiap paket sembako untuk warga, juga dibagikan kalender dan visi-misi pasangan nomor pemilihan tiga tersebut.