Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Hasil "Real Count" KPU DKI, Ini Kata Djarot

Kompas.com - 21/04/2017, 13:32 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengomentari hasil final real count Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Djarot mengatakan semua pihak sebaiknya tetap menunggu penetapan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022. Adapun penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta itu rencananya akan disampaikan pada 5 Mei 2017.

"Kami tetap tunggu penetapan ya, sekarang KPU kan masih rekapitulasi suara, tunggu ya," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/4/2017).

(baca: Hasil Final "Real Count" KPU: Anies-Sandi 57,95%, Ahok-Djarot 42,05%)

Hasil final real count KPU DKI Jakarta menunjukkan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, unggul di seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Di Jakarta Barat, Anies-Sandi unggul dengan persentase 52,8 persen suara, sedangkan pesaingnya, pasangan calon nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 47,2 persen.

Di Jakarta Pusat, Anies-Sandi menang dengan persentase 57,7 persen suara dan Ahok-Djarot mendapat 42,3 persen.

Kemudian, Anies-Sandi unggul dengan persentase 62,1 persen suara di Jakarta Selatan, dan Ahok-Djarot mendapat perolehan suara 37,9 persen.

"Kemudian Jakarta Timur, pasangan calon nomor dua yakni 38,2 persen. Pasangan calon nomor tiga, 61,8 persen," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017) malam.

Di Jakarta Utara, Anies-Sandi menang 52,7 persen dan Ahok-Djarot memperoleh 47,3 persen.

Terakhir, di Kabupaten Kepulauan Seribu, Anies-Sandi unggul dengan perolehan suara 62 persen suara, sedangkan Ahok-Djarot meraih 38 persen suara.

KPU.GO.ID Hasil hitung suara berdasarkan formulir C1 di tingkat TPS Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.

Sumarno menuturkan, perolehan suara berdasarkan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) kemungkinan memiliki kesalahan.

Kesalahan-kesalahan tersebut akan diperbaiki saat rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

"Mungkin ada kesalahan-kesalahan kecil yang ditemukan ketika input data, itu tidak dilakukan koreksi. Yang akan melakukan koreksi adalah di tingkat kecamatan yang melibatkan saksi pasangan calon dan disaksikan masyarakat luas," kata Sumarno.

Baca: Perbandingan Quick Count dan Real Count Pilkada DKI Jakarta 2017

Berdasarkan hasil Situng, secara keseluruhan Anies-Sandi memperoleh 57,95 persen suara. Sementara itu, Ahok- Djarot meraih 42,05 persen.

Real count KPU DKI Jakarta dilakukan dengan cara memasukkan data dan mengunggah formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara di 13.034 TPS ke laman Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU RI, https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/2/t1/dki_jakarta.

 

Kompas TV Jakarta akan punya gubernur baru, meskipun keputusan ini belum diresmikan KPU DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com