JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Yani Wahyu Purwoko mengatakan pedagang kaki lima (PKL) di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo bakal ditempatkan di lokasi binaan (lokbin) di tengah RPTRA tersebut.
Lokasi binaan itu disediakan bekerja sama dengan sebuah perusahaan minuman ringan dan pembangunan lokasinya saat ini sudah hampir rampung.
"Kami lihat bahwa kios sudah mulai dikerjakan dan hampir 90 persen jadi," kata Yani, di RPTRA Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (25/4/2017).
(baca: Parkir Meter di RPTRA Kalijodo Akan Diganti Sistem Gerbang)
Menurut Yani, akan ada 50 PKL yang ditempatkan di lokbin tersebut. Para PKL itu akan didata dan mengikuti sistem undian untuk dapat menempati lokbin.
Di lokbin tersebut tersedia tenda, etalase, dan bak pencuci piring. Diharapkan pengunjung RPRTA Kalijodo bisa membeli makanan atau minuman yang bersih dengan harga terjangkau.
"Diharapkan pengunjung nyaman dan higienis," ujar Yani.
(baca: Gerobak Pedagang Ditertibkan di RPTRA Kalijodo)
Toto (53), seorang PKL penjual minuman ringan di RPTRA Kalijodo, mengatakan sudah mengikuti pendataan untuk menempati lokbin. Warga eks Kalijodo yang direlokasi menempati Rusun Pulogebang, Jakarta Timur, itu mengatakan dia berjualan di RPTRA Kalijodo untuk mendapat penghasilan utama.
Pemasukan dari berjualan minuman ringan di RPTRA Kalijodo menurut Toto cukup untuk menutup kebutuhan hidup di rusun. Kalau sedang ramai, penghasilan kotor yang ia dapat mencapai Rp 200.000 dan hanya mendapat Rp 50.000-100.000 jika sedang sepi.
Toto berharap penataan PKL di lokbin dilakukan dengan memperhitungkan kepentingan kelancaran usaha para pedagang.
"Jangan pedagang minuman, terus di sebelahnya jualan minuman juga. Saya maunya selang seling. Kalau diundi justru takutnya enggak selang seling," ujar Toto.