Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Ahok Menangis Lihat Apresiasi Warga terhadap Kakaknya

Kompas.com - 26/04/2017, 12:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fify Lety, adik Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, meneteskan air mata melihat apresiasi masyarakat terhadap kakaknya pasca-Pilkada DKI 2017.

Ia tampak menangis dalam acara konferesi pers yang digelar tim pengacara Ahok untuk menanggapi tuntutan jaksa terhadap Ahok, Rabu (26/4/2017).

Fify merupakan anggota tim pengacara Ahok. Pada kesempatan itu, Fify mengatakan bahwa Ahok adalah pemimpin yang dicintai oleh masyarakat.

Namun, menurut dia, Ahok harus kalah karena politisasi agama dan kriminalisasi kasus yang dialaminya. "Kami menerima begitu banyak surat," ujar Fify dengan suara bergetar.

(Baca juga: Protokoler Kewalahan Hadapi Banyaknya Warga yang Ingin Temui Ahok)

Menurut Fify, surat yang masuk ke Ahok berasal dari semua lapisan masyarakat.

"Dari anak kecil, dari anak TK sampai orang tua, sampai nenek-nenek umur 90 tahun, kirim surat. Kenapa?" kata Fify sambil menyeka air matanya.

"Karena mereka tahu dalam hatinya, di hati nurani mereka yang paling dalam bahwa Pak Ahok sudah melakukan yang terbaik," ucap Fify.

Ia kemudian mencontohkan banyaknya karangan bunga yang kini ditujukan kepada Ahok di Balai Kota.

(Baca juga: Terus Berdatangan, Jumlah Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Capai 1.000)

Menurut Fify, baru kali ini ada kandidat kepala daerah yang kalah, tetapi tetap mendapat apresiasi yang begitu besar.

"Pak Ahok nasibnya lebih baik dari Nemo. Nemo pingsan di kapal tidak ada yang berterima kasih. Kami terhibur Pak Ahok nasibnya lebih baik dari Nemo kecil," kata Fify.

Kompas TV Sejumlah karangan bunga terdapat di sejumlah sudut Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com