Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesanan Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Dikerjakan hingga Dini Hari

Kompas.com - 26/04/2017, 19:52 WIB
Dea Andriani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang penjual bunga di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat, Umar (40), mendapat pesanan karangan bunga untuk dikirim ke Balai Kota DKI Jakarta.

Dia mengaku sempat kewalahan karena banyaknya pesanan dari warga yang ditujukan kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Umar mengaku sempat kewalahan karena harus mengerjakan pesanan karangan bunga untuk Ahok-Djarot dan pesanan karangan bunga dari pemesan lainnya.

Hingga Rabu (26/4/2017), dia mengaku sudah mendapat pesanan belasan karangan bunga untuk disampaikan kepada Ahok-Djarot di Balai Kota.

Umar mengatakan, para pemesan bunga papan untuk Ahok-Djarot hampir semuanya datang memesan langsung ke kiosnya dan menuliskan ucapan untuk dicantumkan di setiap karangan bunga.

“Itu kan (yang pesan ke Balai Kota) lama kerjainnya bisa sampai dua jam, ucapannya banyak (kata-katanya). Biasa (karangan bunga ucapan) kawinan cuma yang ditujunya siapa dan dari siapa doang,” ujar Umar, saat ditemui di kiosnya, Rabu sore.

(bunga: Banjir Karangan Bunga di Balkot, Ini Respons Ahok)

Umar menuturkan, pada Selasa (25/4/2017), dia mendapat pesanan sebanyak 10 karangan bunga untuk disampaikan pada Ahok-Djarot di Balai Kota.

Seluruh pesanan itu selesai dikerjakan Umar bersama tiga rekannya hingga pukul 03.00 WIB, Rabu (26/4/2017).

Adapun karangan bunga yang dipesan umumnya berukuran 1,2 meter x 2 meter dengan kisaran harga sekitar Rp 600.000 hingga Rp 1 juta, tergantung dari seberapa banyak bunga yang digunakan.

“Pakai bunganya sedikit, cuma kalimatnya aja yang panjang. Paling (harganya) Rp 700.000,” lanjut Umar.

(baca: Capai 1.000 Karangan Bunga, PNS Kesulitan Kirim Ucapan Terimakasih)

Jenis bunga yang digunakan dalam rangkaian bunga papan tersebut biasanya adalah bunga gerbera, aster, dan krisan. Bunga-bunga itu berasal dari Bandung.

Menurut Umar seluruh ucapan dalam pesanan karangan bunga yang ditujukan pada Ahok-Djarot bernada memberi semangat.

“Kemarin ada yang tulis gini ‘Selamat Ahok dan Djarot, Saya Masih Sedih’ ha-ha. Kata-katanya sih positif semua ya,” ujar Umar.

Kompas TV Banyak warga yang datang bukan untuk mengadu, tapi sekadar bertemu DKI 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com