Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta Ahok Selesaikan Program Bedah Rumah

Kompas.com - 27/04/2017, 20:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelesaikan program bedah rumah yang kini sudah berjalan.

Menurut Sandi, program bedah rumah adalah program yang harus diselesaikan oleh pemimpin Jakarta saat ini.

"Yang bedah rumah siapa, Pemda ya. Ya artinya sederhana saja. Kalau masih jadi pekerjaan dituntaskan karena belum ada pergantian gubernur. Jadi apapun pekerjaan sekarang yang belum selesai ya diselesaikan," kata Sandi, saat ditemui di rumah Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).

(baca: Djarot Pastikan Bedah Rumah di Cilincing Dilanjutkan)

Program bedah rumah adalah program renovasi rumah warga yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 17 April 2017. Meski diluncurkan oleh Pemprov DKI, anggaran untuk perbaikan rumah berasal dari CSR (corporate sosial responsibility) perusahaan swasta.

Tercatat ada 10 rumah di Jalan Cilincing Lama I, RT 02 dan 015 RW 03 Kelurahan Cilincing yang dibongkar saat peluncuran program pada 17 April lalu. Pada awalnya, perbaikan tiap satu rumah ditargetkan selesai dalam lima hari.

Namun saat Kompas.com menyambangi rumah-rumah tersebut pada Rabu (26/4/2017), nampak belum ada pengerjaan yang dilakukan. Belum ada rangka rumah yang dibentuk, atau tiang penyangga yang dipasang. Hanya terlihat puing-puing rumah yang masih berserakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Arifin mengatakan, keberlanjutan progam bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI saat ini merupakan kewenangan dari Gubernur DKI terpilih.

"Program rumah, gubernur terpilih punya kewenangan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan. Kami pembantunya gubernur yang menjalankan apa kebijakan gubernur," ujar Arifin saat dihubungi Kompas.com.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai dari awal program bedah rumah adalah program dadakan yang tidak terencana dengan baik. Ia bahkan menganggap program tersebut sebagai program kampanye terselubung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjelang pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua.

Karena itu, dia menganggap Ahok, sapaan Basuki, sebagai orang yang harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan program tersebut.

"Itu kan kampanye. Gubernur yang kalah tanggung jawab. Itu kan kampanye dia," kata Taufik saat ditemui di Kantor DPW Partai Gerindra Jakarta Pusat, Kamis siang.

(baca: Bedah Rumah Tersendat, Taufik Nilai Perlu Diaudit)

Kompas TV Pertemuan Djarot dan Sandiaga berlangsung secara tertutup di salah satu restoran di kawasan Aditiawarman, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com