JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Salah satu warga, Yohana (62), menyebut karangan bunga yang dikirim warga untuk Ahok dan Djarot adalah bentuk ucapan terima kasih.
"Kalau menurut saya tidak seharusnya (dibakar). Bunga itu kan hanya ucapan terima kasih, kok bunganya dibakar," ujar Yohana kepada Kompas.com di Balai Kota, Selasa (2/5/2017).
Yohana sengaja datang dari rumahnya di Bintaro ke Balai Kota hanya untuk melihat karangan bunga-karangan bunga yang disebutnya fenomenal itu.
Baca: Ada 10 Karangan Bunga yang Dibakar oleh Buruh di Depan Balai Kota
Namun, saat ada sejumlah karangan bunga yang dibakar, dia pun kecewa.
"Enggak bagus lah dibakar-bakar," kata dia.
Warga lainnya, Bule (42), juga menyatakan hal serupa. Sebagai pendukung Ahok, dia menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga yang dilakukan sejumlah massa buruh pada Senin (1/5/2017) kemarin.
"Aku kecewa juga ya, kan orang kirim bunga itu simpati pada Bapak Ahok. Menyayangkan sekali masalah bunga ini dibakar," ucap Bule.
Tak hanya Yohana dan Bule, Sinta Damayanti (58) juga kecewa dengan adanya aksi tersebut.
Namun, Sinta menduga pembakaran karangan bunga tersebut bukan dilakukan oleh buruh.
"Bunga enggak salah apa-apa juga kan. Kalau menurut saya sih bukan buruh, tapi yang mengatasnamakan buruh," kata Sinta.
Baca: Djarot: Salah Karangan Bunga Itu Apa kepada Mereka?
Aksi pembakaran bunga juga direspons dengan adanya kiriman karangan bunga baru ke Balai Kota pada Selasa ini.
Salah satu karangan bunga bertuliskan "Membakar bunga tidak bisa melenyapkan cinta kami kepada Pak Ahok & Pak Djarot".
Karangan bunga lainnya juga bertuliskan "Bunga bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar??" dan "Terima kasih kepada pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya".
Pembakaran karangan bunga untuk Ahok-Djarot dilakukan oleh sejumlah buruh yang mengikuti aksi pada Hari Buruh atau "May Day" di depan Gedung Balai Kota.
Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta berada di area Balai Kota ketika aksi pembakaran itu berlangsung.
Karangan bunga itu ditumpuk di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan dan dibakar. Api membumbung tinggi ke udara dari karangan bunga yang dibakar itu.