Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Gubernur Baru Akan Rugi kalau Tak Lanjutkan Pelatihan PHL

Kompas.com - 08/05/2017, 19:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpendapat, gubernur terpilih, Anies Baswedan, akan rugi jika tidak melanjutkan program pelatihan untuk pekerja harian lepas (PHL). Sebab, menurut Basuki, itu merupakan program yang bagus.

"Saya kira gubernur pengganti saya kalau enggak mau jalankan program ini rugi dong. Ini kan program bagus. Masa kamu enggak mau lakuin? Orang kamu dilatih dan enggak usah bayar," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5/2017).

(Baca juga: Ribuan PHL Dilatih Mengecat, Ahok Ingin Mereka Punya Sertifikat )

Hari ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyepakati kerja sama dengan PT Propan dan PT Avian untuk memberikan pelatihan pengecatan kepada PHL.

Nantinya, para PHL yang lulus pelatihan ini akan diberi sertifikat dengan taraf nasional. Ahok mengatakan, para PHL bisa menggunakan keahlian mengecat mereka jika sudah tidak bekerja di Pemprov DKI.

Mereka bisa menjadi mandor atau juga pemborong yang dengan menggunakan ilmu mereka. Selama masih bekerja dengan Pemprov DKI, keahlian mengecat para PHL juga bisa digunakan untuk memelihara aset Pemprov.

"Kalau Anda terus jadi PPSU atau PHL, ada kemungkinan dipecat kan karena kontraknya setahun. Saya enggak mau setelah saya enggak jadi gubernur, Anda ngadu ke saya begitu. Ini enggak bisa, jadi kita harus menyiapkan," ujar Ahok.

(Baca juga: Kontraknya Tak Diperpanjang, PHL Ini Mengadu ke Ahok Sambil Menangis)

PT Propan menargetkan 10.000 PHL mengikuti pelatihan mengecat dari mereka. Nantinya, PT Propan akan melatih langsung PHL gelombang pertama ini dengan mengecat di Taman Margasatwa Ragunan.

Sementara itu, PT Avia Avian akan melatih 289 PHL. Mereka adalah PHL yang terlibat dalam program bedah rumah di Jalan Kelapa Dua, Cilincing, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com