Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vonis Ahok dan Keharuan di Balai Kota

Kompas.com - 11/05/2017, 08:07 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu hari pasca-sidang putusan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), warga beramai-ramai mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5/2017) pagi. Mereka mengikuti paduan suara spontan yang diinisiasi musisi Addie MS.

Saat Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tiba di Balai Kota, warga langsung mengerumuninya. Mereka meneriakkan nama Djarot dan memberikan semangat. Di hadapan warga, Djarot langsung menyampaikan orasinya didampingi Addie.

Mata Djarot berkaca-kaca ketika menceritakan pesan Ahok untuk para pendukungnya. "Tadi malam saya bertemu dengan Pak Ahok. Beliau berpesan kepada saya yang harus saya sampaikan kepada kalian semua bahwa kita menghormati, kita menghargai, apapun yang jadi keputusan majelis hakim," ujarnya, Rabu.

Djarot pun tak kuasa menahan air mata. Dia menangis ketika berbicara di hadapan para warga. Djarot sesekali mengelap air matanya dengan tisu. "Pak Djarot jangan menangis, lanjutkan perjuangan," teriak warga.

Baca juga: Djarot: Yang Jamin Ahok Bukan Hanya Djarot, Banyak Juga

Pagi itu, Djarot, Addie, dan warga bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mereka juga menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Mars Pancasila. Warga kompak melambaikan tangan mereka ke udara saat melantunkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.

Sementara saat Garuda Pancasila dinyanyikan, mereka mengepalkan tangan ke udara.

Djarot menceritakan suasana haru pagi hari itu. Dia merasa warga menyambut dengan mengirimkan pesan untuk memperkuat nasionalisme, kembali ke jiwa Pancasila, dan bangga menjadi warga Indonesia, kepadanya dan masyarakat Indonesia. Dia pun meresapi pesan-pesan tersebut.

"Bukan, saya bukan sedih ya, tapi terharu, ini kan sebetulnya tadi itu hari pertama saya masuk sebagai Plt ya, kemudian disambut dengan semangat nasionalisme," kata Djarot.

Djarot berharap proses hukum yang tengah dijalani Ahok semakin menguatkan dia dan semua pendukung mereka. Selain Djarot, tidak sedikit dari warga yang matanya berkaca-kaca bahkan menangis. Lantunan lagu-lagu nasional itu membuat air mata mereka tak terbendung.

"Perasaan haru, bangga, dengan keadaan Pak Ahok dan Pak Djarot yang membuat bahwa perbedaan itu tidak ada sebenarnya. Mereka itu bukti keberagaman," kata seorang warga, Eti (51), sambil menitikkan air matanya.

Addie juga mengaku haru melihat hubungan Ahok dan Djarot. Bagi Addie, mereka berdua adalah pasangan kepala daerah yang bekerja dengan kompak.

Addie merasa terharu melihat sikap Djarot yang bijak saat menemui Ahok dan meminta pendukung Ahok membubarkan diri di Rutan Cipinang, tempat Ahok ditahan pada Selasa (9/5/2017).

Addie juga mengagumi sikap Djarot yang bersedia menjadi penjamin untuk penangguhan penahanan Ahok. "Dari Pak Djarot, saya belajar arti persahabatan," ujar Addie.

Mulai Rabu kemarin, Ahok tidak berkantor di Balai Kota karena telah dinyatakan terbukti menodai agama dan divonis hukuman dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Baca juga: Soal Ahok, Megawati Sebut Terenyuh dan Sedih yang Tak Bisa Diungkapkan

Kompas TV Usai Vonis, Aksi Simpatik & Upaya Rekonsiliasi Beriringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com