JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membeli 300 unit bus low entry pada 2017. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, pembelian mulai dilakukan sejak Agustus 2016. Namun, bus-bus tersebut kini masih dirangkai di Karoseri.
"Tahun ini 300, sekarang kan masih dibuat di karoseri. Jadi mungkin bertahap akan datang sejak Juli mungkin ya. Saya harap semuanya keburu," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (12/5/2017).
Baca: Pemprov DKI Dapat Hibah 3 Bus Transjakarta Baru
Budi menuturkan, desain bus tersebut ramah disabilitas karena tinggi lantainya sejajar dengan trotoar (low entry). Bus-bus tersebut juga tidak beroperasi di dalam koridor (non-koridor).
"Bus yang 300 ini jalan tidak pakai koridor, ini jalannya di sebelah kiri jalan. Jadi bus ini memang didesain akses masuknya pelanggan itu mudah, enggak usah naik tangga ke atas," kata dia.
Nantinya, akan ada 15-20 rute non-koridor yang akan dilayani bus low entry tersebut. Rute tersebut dibuat di ruas-ruas jalan yang besar agar lebih efisien. PT Transjakarta juga akan membangun halte-halte yang representatif.
Budi mengatakan, pembelian bus low entry tersebut didanai dari dana penyertaan modal pemerintah (PMP) milik PT Transjakarta dan pinjaman ke bank.
Harga beli setiap unit bus tersebut sekitar Rp 2,4 miliar. Bus-bus non-koridor ini diharapkan dapat memenuhi target pengguna transjakarta pada 2017.
"Sebenarnya ini masuk bagian dari target 185 juta pelanggan transjakarta di tahun 2017, tapi kembali lagi kami selalu pasang target tinggi supaya kami bisa mengejar target tinggi ini," ucap Budi.