Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sinkronisasi Pertimbangkan Masukan Bappenas soal Reklamasi

Kompas.com - 15/05/2017, 16:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Sinkronisasi dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Sudirman Said, menerima masukan dari Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro terkait reklamasi di Teluk Jakarta.

Masukan Bambang adalah agar Anies-Sandi tidak fokus pada pembatalan reklamasi, melainkan juga memikirkan bagaimana penanggulangan banjir rob di Jakarta ke depan.

"Kami dapat pesan dari Pak Bambang Brodjo lewat media kemarin bahwa sebaiknya isu ini tidak hanya fokus pada soal reklamasi tapi juga pengendalian banjir keseluruhan. Itu menjadi perhatian dari Gubernur-Wagub terpilih," kata Sudirman saat konferensi pers di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

Menurut dia, sikap Anies dan Sandi tetap tegas untuk menolak reklamasi. Namun, Sudirman juga mengungkapkan, pihaknya akan mempertimbangkan baik buruknya reklamasi sehingga nanti bisa dipastikan langkah apa yang akan diambil Anies dan Sandi saat sudah resmi menjabat.

"Tugas kami kan mengkaji bagaimana yang sudah terjadi di lapangan itu tetap bermanfaat bagi masyarakat, bagi lingkungan, dan tidak menganggu lingkungan hidup," kata Sudirman.

Bambang sebelumnya mengatakan, sebaiknya Anies dan Sandi lebih memikirkan solusi penanganan banjir jangka panjang di Jakarta ketimbang reklamasi. Salah satunya mengenai banjir rob dari laut di utara Jakarta. Salah satu solusi yang disebut Bambang adalah pembangunan tanggul pantai untuk menahan rob.

Jika pada akhirnya reklamasi dipertahankan, menurut Bambang, bisa dipikirkan juga bagaimana memfungsikan pulau-pulau reklamasi sebagai tanggul.

Baca juga: Bappenas Minta Anies-Sandi Tak Fokus Pembatalan Reklamasi

Kompas TV Luhut mengaku perlu bicara dengan Anies -Sandi untuk membatalkan niatnya yang berencana menghentikan proyek reklamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com