JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program untuk Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin akan dibuatkan oleh tim sinkronisasi.
"Tim Sinkronisasi yang bakal menerjemahkan program kami ke dalam APBD dan melihat tata caranya. Kami lihat aturan tata hukumnya ada Permendagri, dan Pemda nanti kami akan mencari pola yang tepat," kata Anies usai mengunjungi Pusat Dokumentasi HB Jassin di Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).
Anies berjanji akan mencari cara agar Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin tidak terbengkalai. Dia juga akan diskusikan dengan Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin terbengkalai bukan karena tidak ada yang mengurus tetapi tidak diberikan sumber daya yang cukup.
"Dokumen macam-macam di sini, ada yang terawat dengan baik tapi ada juga dokumen dilihat tidak bisa diakses dengan tangan (karena) ada keringat. Kemudian ketika kita buka usia kertasnya sudah lama. Tangan kita bisa punya efek merusak. Jadi itu contoh-contoh kecil," kata dia.
Menurut Anies, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin merupakan aset bangsa yang luar biasa. Karena itu, penting menjaga agar dokumen-dokumen yang ada di tempat tersebut tetap terawat dengan baik.
Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal mengeluh soal Pemprov DKI yang tidak lagi memberikan dana hibah kepada PDS HB Jassin.
Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah berencana untuk menjadikan PDS HB Jassin sebagai aset milik Pemprov DKI. Ahok mengatakan, dia sudah menawarkan untuk mengambil alih pengelolaannya.
Namun, kata Ahok, mereka menolak. Ahok mengatakan, dia menjaga eksistensi PDS HB Jassin dengan cara memberikan sebagian uang operasionalnya untuk gaji pegawai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.