TANGERANG, KOMPAS.com - Dua sarana pendukung Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yaitu kereta bandara dan kereta tanpa awak atau automated people mover system (APMS) siap digunakan. Kereta bandara terintegrasi dengan rute KRL commuter line Jabodetabek, sedangkan APMS untuk perpindahan calon penumpang antar-terminal di area bandara.
"AP II menargetkan kereta tanpa awak ini akan mulai dioperasikan pada Juli 2017," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2017) siang.
Awaluddin mengatakan, target operasional kereta bandara akan disamakan dengan operasional kereta tanpa awak. Dengan demikian, calon penumpang dari luar bandara kelak bisa memanfaatkan layanan kereta bandara dan menggunakan kereta tanpa awak untuk ke terminal tujuannya.
Baca juga: Pertengahan Tahun Ini, Kereta Bandara Ditargetkan Beroperasi
"Saat ini progres pembangunan stasiun kereta bandara sudah hampir 100 persen tuntas, sementara Railink (anak usaha PT KAI) akan bertindak sebagai operator kereta bandara," kata Awaluddin.
Sampai saat ini, moda transportasi dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta menggunakan bus Damri, taksi, kendaraan sewa, ojek, hingga kendaraan pribadi. Perpindahan calon penumpang dari terminal satu ke terminal lain juga masih menggunakan shuttle bus gratis.
Pengoperasian kereta tanpa awak diharapkan dapat membantu mobilitas calon penumpang dengan lebih cepat, dengan headway kereta tiap lima menit sekali di masing-masing terminal. Sementara kereta bandara diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke bandara, terutama pada jam-jam sibuk.