JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan standar tarif Mass Rapid Transportation (MRT) internasional yang mencapai angka 1 hingga 2 dollar AS.
Artinya, jika dirupiahkan tarif tersebut dapat mencapai angka Rp 26.000 (Rp 13.000 per 1 Dollar AS). Tergolong angka yang fantastis jika dibandingkan tarif KRL maupun Transjakarta selama ini.
"Tarif komersial kalau standar dunia ya antara 1 hingga 2 dollar AS," ujar William di jalan Riau, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).
William menjelaskan, angka tersebut diperoleh dari perhitungan besarnya investasi dalam proyek tersebut dibagi jumlah penumpang setiap harinya.
"Dengan catatan tarif itu tanpa subsidi. Tahun ini kami masih menghitung jumlah kemungkinan penumpang setiap harinya, tentunya ditengah dinamika Kota Jakarta ini," lanjutnya.
Oleh sebab itu, PT MRT Jakarta hingga hari ini belum dapat memastikan tarif pasti MRT saat dioperasikan nanti.
"Kalau Transjakarta kan tarifnya Rp 3.500 ya, itu karena sudah disubsidi. Kita tunggu nanti bagaimana dengan MRT," ucapnya.
Baca: Pengerjaan MRT Jakarta Sudah Lebih dari 70 Persen
Seperti diketahui, pengerjaan proyek MRT ini ditargetkan akan rampung di tahun 2019. Bulan Maret tahun 2019 rencananya proyek yang dimulai pada tahun 2013 ini akan dioperasikan.
Sampai bulan April 2017 ini, pengerjaan MRT fase I sudah mencapai 73,39 persen. PT MRT menargetkan akhir tahun ini, pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.