Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Bripda Yogi, Korban Selamat Bom Kampung Melayu dengan Luka Paling Parah

Kompas.com - 25/05/2017, 10:27 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya tertunduk lemas di lobi rumah sakit Premier Jatinegara Kamis (25/5/2017) sekitar pukul 03.10 WIB. Matanya tampak merah pertanda tengah mengalami duka yang dalam. Ia adalah Yuli Hari Utomo, ayah salah satu korban selamat bom Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo.

"Saya tadi ke sini anak saya sudah tidak sadar karena mau discan, saya lihat kondisi anak saya betul-betul memprihatinkan," ujarnya dengan suara bergetar saat ditemui awak media, Kamis.

Ia menceritakan luka di bagian-bagian tubuh puteranya yang merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polda Metro Jaya ini.

"Dari pelipis sampai telinga kena luka bakar, tangan kiri patah, jari manis kiri patah dan akan dipasang pen, kaki kiri patah, daging kelingking kanan hilang," sebutnya.

Saat ditemui Yuli mengatakan, Bripka Yogi tengah menjalani serangkaian operasi.

"Ini ada tiga operasi. Ada operasi pembersihan serpihan bom, penyambungan kelingking dan kaki," ucapnya.

Ia pun menceritakan perjuangannya menuju RS yang terletak di Jakarta Timur ini dari kediamannya di Depok. Ia mengatakan, saat itu dirinya yang bertugas di kantor imigrasi Depok sedang libur.

"Saya libur, tiba-tiba ada telepon saya disuruh segera ke Kampung Melayu karena anak saja jadi korban sekitar pukul 21.30 WIB," ujarnya.

Baca Empat Polisi Korban Bom Kampung Melayu Dirawat Intensif di RS Polri

Mendengar kabar tersebut Ia segera diminta menuju Polres Depok untuk mendapat pengawalan menuju tempat kejadian.

"Karena macet sekali saya putuskan ganti naik ojek motor, sampai di dekat lokasi sekitar jam 23.00 WIB, saya dihalang-halangi petugas. Saya teriak, saya ayah korban, baru saya boleh masuk," ungkapnya.

Sebelumnya, Quality Manager RS Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda mengatakan, Yogi adalah korban selamat dengan kondisi terparah. Selain Yogi, saat ini tengah dirawat juga seorang anggota polisi dan dua orang warga sipil di RS tersebut.

Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com